Posts

Arti Penting Kepala

Kepala mejadi simbol kehormatan bagi mayoritas suku bangsa. Dalam strata sosial, kepala bisa menunjukan status seseorang. Bagi kalangan masyarakat feodal, kepala menjadi tempat mahkota dan simbol kekuasaan lainnya. Bagi masyarakat agamis, kepala juga menjadi tempat simbol keagamaan. Dengan melihat sesuatu di kepala, masyarakat bisa memahami posisi seseorang di strata sosial. Kepala juga menjadi sumber kehidupan manusia. Panca indera manusia ada di kepala, yaitu mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit. Dari lima panca indera ini, hanya kulit yang merata di seluruh tubuh. Sedangkan empat panca indera lainnya hanya ada di kepala.

Etika Seorang Pemabuk

Seorang mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) membacok teman kuliahnya, Kamis (11//9/2014) malam. Korban mengalami luka di kepala sisi kanannya terluka akibat tebasan pisau. Korban harus menjalani perawatan di RS Saiful Anwar (RSSA). Sampai sekarang korban masih menjalani perawatan. Sebelum membacok temannya, mahasiswa itu sempat berbuat onar. Sebuah mobil yang melaju langsung dihentikan.

Tingkah Pola Aneh Wartawan

Akhir-akhir ini aku sering mendengar tingkah pola terkait wartawan. Seandainya tingkah pola ini tidak menyangkut profesi, aku berani menyebutnya oknum. Tapi sebagaian tingkah pola yang kudengar akhir-akhir dilakukan oleh wartawan sebenarnya. Hanya ada satu kasus yang kewartawanannya diragukan. Aku meragukan pelaku satu kasus ini sebagai wartawan karena aku belum pernah melihat orang itu melakukan kerja jurnalistik.

Menikmati Program Pensiun Dini

Demi menyesuaikan operasional, PT Bentoel International Investama Tbk merampingkan jumlah karyawannya. Perusahaan mematok target 1.000 karyawan harus menjalani program pensiun dini secara sukarela. Sekitar 2.000 orang karyawan dikumpulkan, dan disosialisasikan program ini. Perusahaan menawarkan pesangon lebih tinggi bandingkan ketentuan Undang-undang.

Menghargai Setetes Air

Sudah 16 tahun ini aku tinggal di Malang. Lebih lama dibandingkan tinggal di tempat kelahiranku, Surabaya. Kecamatan Singosari menjadi tempat pertama aku menginjakan kaki di Malang. Bahkan di kecamatan ini pula aku mengisi hidupku lebih lama. Aku tinggal di Kecamatan Singosari sekitar sembilan tahun. Meskipun lama tinggal di Singosari, masih banyak daerah yang belum kuketahui, seperti Dusun Blandit.

Pohon Bernama Pejabat

Sebuah cerita dari Arab Saudi. Aku tidak tahu kebenarannya karena aku belum pernah ke Arab Saudi. Pohon beringin putih diberi nama Pohon Soekarno. Pohon tersebut sumbangan dari Presiden Indonesia, Soekarno.

Inilah Duta Lalin Sebenarnya

Siang itu aku ingin langsung menuju warung kopi langgananku. Aku ingin merasakan secangkir kopi susu sebelum kembali beraktivitas. Aku sengaja melalui jalan pintas.

Asumsi Dunia Pendidikan

Pendidikan menjadi komoditas paling menjanjikan. Kementerian Pendidikan termasuk diantara kementerian yang mendapat pasokan paling banyak dari APBN. Begitu pula Dinas Pendidikan di setiap daerah. UU mewajibkan pemerintah pusat dan daerah wajib mengalokasikan minimal 20 persen dari total pendapatannya untuk pendidikan. Hanya sebagaian kecil pemerintah daerah (pemda) yang memenuhi kewajiban ini. Mayoritas pemda mengalokasikan kas ke sektor pendidikan kurang dari 20 persen.

Bola itu Laki!!! Versi Warung Kopi

Sejarah sepak bola berasal dari China, dan Jepang. Lambat laun olah raga ini merembet ke berbagai benua. Sepak bola menjadi olah raga paling digemari pada abad 14. Olah raga ini identik dengan kekerasan pada abad pertengahan. Bahkan beberapa kali pemerintah setempat melarang warga bermain sepak bola. Sebenarnya sepak bola diciptakan tanpa memandang gender. Pria atau wanita sama-sama bisa bermain sepak bola. Tidak adanya motif gender juga terlihat dari sepak bola modern.

Aku Bukan Bapakku, Tapi…

Cerita ini masih hampir sama dengan cerita kemarin. Masih terkait dengan polisi. Pangkatnya masih sama, yaitu perwira pertama (pama). Tapi orang yang kuceritakan kali ini berbeda dengan cerita kemarin. Usianya pun terpaut jauh. Bila diibaratkan, orang dalam cerita kemarin adalah bapaknya. Sedangkan orang dalam cerita sekarang adalah anaknya. Tapi dua orang ini tidak ada ikatan family sama sekali.

Mereka Memandang Posisi Kami

Seorang perwira pertama (pama) masuk ke kantin di markas polisi di Kota Malang. Dia tidak memesan apapun. Dia hanya meminjam sendok kepada pemilik kantin. Sambil berdiri di dekat meja kasir, dia menakar obat yang dibawanya. Obat itu langsung diminum sambil berdiri. Setelah mengembalikan sendok kepada pemilik kantin, pama itu berniat langsung kembali ke ruangnya. Tapi sebelum mencapai pintu kantin, seseorang memanggilnya.

Aku Iri Pada Mereka

Aku tidak memiliki agenda untuk mengisi hari libur hari ini. Aku hanya perlu servis motor dan mengganti oli. Aku terakhir mengganti oli pada akhir Juli 2014 atau menjelang Lebaran. Biasanya aku memang mengganti oli sebulan sekali. Setelah mengganti oli, aku berkata kepada keluargaku. "Setelah ini ayo ke mal di Kota Malang," kataku.

Militer Itu…

Acara yang kuhadiri hari ini seharusnya dimulai pukul 07.30 WIB. Setelah mendapat telepon dari atasanku semalam, aku bertekad akan datang tepat waktu. Meskipun terlambat, mungkin hanya beberapa menit. Apalagi acara yang kuhadiri hari ini adalah puncak ulang tahun satuan militer. Aku menduga acaranya tidak akan molor. Aku tiba didepan gerbang sekitar pukul 07.40 WIB.

Terasa Asing dengan Budaya Sendiri

Rumah Batik Blimbing Malang kedatangan tamu pada Jumat (29/8/2014). Tamu itu adalah delapan mahasiswa dari lima negara. Mereka datang di bawah bendera Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) .

Poster Protes Atas Pelanggaran (Terulang)

Aku baru saja menghabiskan kopi susu yang baru kupesan. Memang tidak enak menghabiskan kopi susu dalam waktu sekejap.

Senioritas yang Terkebiri

Jam di dinding sudah menunjukan pukul 19.00 WIB. Seharusnya aku hadir dalam acara di salah satu hotel di Kota Malang. Tapi aku masih malas untuk berangkat. Aku masih bimbang antara berangkat atau tidak. Meskipun berangkat, aku sengaja terlambat. Toh aku yakin acaranya bakal molor dari jadwal semula. "Katanya kamu akan datang ke acaranya. Ini waktunya makan-makan. Cepat ke sini, sebelum makanannya habis," kata temanku melalui BlackBerry Messenger (BBM).

Semudah Membalik Telapak Tangan

26 Agustus 2014 sekitar pukul 08.00 WIB. Aku masih berada di rumah. Aku belum berniat berangkat kerja. Apalagi masih ada urusan di rumah. Hari ini aku menganggap masih belum ada agenda pagi. Dalam catatanku, aku baru ada agenda pada siang hari. Tapi agenda itu pun aku belum ada rencana datang. Tiba-tiba ponselku berdering. Kulihat sejenak, ternyata teman sekantor yang menelpon.

Mengabdi Kepada Orang Tua

Seorang pria tertabrak kereta api (KA) tadi pagi. Usianya sekitar 60 tahun. Aku sempat melihat jenazahnya di kamar mayat. Hanya sepintas. Bagian atas badannya masih utuh. Tapi bagian bawahnya sudah tidak berbentuk. Kulihat kakinya menempel di perut. Aku tidak melihat detail karena tertutup selimut. Aku memperkirakan bagian bawah tubuhnya benar-benar hancur.

Panggung Sandiwara Bernama Karnaval

Agustus 2014. Indonesia berubah menjadi panggung sandiwara. Benar-benar menjadi panggung sandiwara. Warga melepas identitas dan jati dirinya. Mereka mengubah dirinya menjadi orang lain. Perubahan identitas ini bisa disaksikan di seluruh daerah, mulai pedesaan sampai perkotaan. Mayoritas perubahan identitas dilombakan. Warga yang bisa mengubah dirinya secara maksimal berhak mendapat hadiah.

Kendaraan Itu Milik Siapa?

Tunggangan menjadi identitas seseorang untuk menunjukan strata sosialnya. Semakin kaya seseorang, maka tunggangannya semakin mewah. Kuda atau unta menjadi tunggangan mewah sebelum era modern. Tapi setelah era modern, tunggangan yang menunjukan strata sosial berupa kendaraan bermotor. Orang kaya baru (OKB) memanfaatkan kendaraan sesuai kebutuhan. Mereka menganggap kendaraan bagian tak terpisahkan dari kebutuhan. Mereka membeli mobil karena memang butuh untuk memudahkan aktivitas, seperti berangkat kerja, shopping , dan sebagainya.

Nyawa Anak Tunggal Itu Melayang di Kebun Tebu

Sebut saja cewek ini dengan nama Fika. Usianya belum genap 15 tahun. Rumahnya tidak jau dari rumahku di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Baru sebulan ini dia lulus dari bangku sekolah tingkat SLTP. Dia tidak melanjutkan ke SLTA karena orang tuanya tidak memiliki biaya. Bapaknya hanya seorang kuli bangunan.

Aku Ingin Istirahat Sejenak

Malam ini aku benar-benar mengantuk. Padahal jam di dinding baru menunjukan pukul 21.40 WIB. Aku mencoba memaksanya untuk tetap terjaga. Tapi mata tetap terasa berat. Mataku terus berusaha terpejam selama aku menghadap laptop. Aku merasakan sangat mengantuk dalam dua kondisi. Pertama, ketika badanku terasa sangat lelah. Kedua, ketika aku kurang tidur.

Pembunuhan Leon Trotsky di Meksiko, 20 Agustus 1940

Leon Trotsky (1879-1940) baru selesai memberi makan kelinci peliharaan di rumah di Coyoayan, Kota Meksiko, 20 Agustus 1940 sore. Seorang bernama Jaime Ramon Mercader (1913-1978) bertamu ke rumahnya. Mercader yang kelahiran Spanyol lebih dikenal sebagai Frank Jacson. Mercader ke rumah Trotsky untuk melihat tinjauan atas artikelnya. Trotsky tertarik pada tulisan Mercader .

Eksekusi Mati Penyair dan Seniman Spanyol, Federico Garcia Lorca pada 19 Agustus 1936

Perang saudara di Spanyol menewaskan Presiden Barcelona FC, Josep Sunyol i Garriga (1889-1936), serta penyair dan seniman Federico Garcia Lorca (1898-1936). Dua tokoh ini terbunuh hanya terpaut 13 hari. Diduga dua orang ini dibunuh oleh pemimpin Spanyol saat itu, Francisco Paulino Hermeegildo Teodulo Franco Bahamonde Salgado Pardo (1892-1975). Motif pembunuhan terhadap Lorca berbeda dengan Sunyol.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 (3-Habis)

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Tulisan ini berisi fakta seputar kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sebagaian poin dalam tulisan sudah banyak diketahui publik. Bagian lainnya yang baru diketahui sebagaian kecil masyarakat Indonesia.