Britannic, Kapal Pertama yang Tenggelam pada Perang Dunia I di Yunani, , 21 November 1916

Perang melawan Turki Ottoman di Timur Tengah sangat menguras tenaga Inggris.

Ribuan tentara selama perang berlangsung.

Banyaknya korban yang jatuhan membuat pemerintah mengalih-fungsikan beberapa kapal penumpang menjadi kapal rumah sakit (RS).

Di antara kapal yang dialih-fungsikan adalah Britannic.

Britannic adalah kapal produksi White Star Line.

Desain kapal ini berdasar evaluasi tenggelamnya kapal Titanic.

Kapal ini memiliki panjang sekitar 269 meter, dan lebar sekitar 28 meter, dan memiliki sembilan dek.

Kecepatan maksimal Britanic mencapai 43 km/jam.

Setelah berubah fungsi menjadi RS, nama lengkap kapal ini adalah His Majesty's Hospital Ship (HMHS/Kapal RS Mulia) Britannic di bawah komando kapten Charles A Bartlett.

Kapasitas maksimal kapal ini adalah 675 orang yang terdiri dari 300 orang pasien, dan 489 tenaga medis.

Jumlah ini tidak termasuk 860 kru kapal.

Britannic beroperasi di Timur Tengah ke Inggris, dan sebaliknya.

November 1916 menjadi pelayaran terakhir Britannic.

Kapal ini meninggalkan Pulau Lemnos, pada 12 November 1916 pukul 14.23 waktu setempat.

Kapal ini mengangkut sebanyak 1.066 orang dengan tujuan utama ke Inggris.

Britannic tiba bersandar di Naples lima hari kemudian sejak meninggalkan Lemnos.

Para kru menambah pasokan baru bara, mengambil air, dan bahan bakar.

Tiga hari sudah cukup untuk memenuhi pasokan kebutuhan pelayaran.

Tiba-tiba angin kencang melanda Naples saat Britannic akan meninggalkan pelabuhan.

Kapten Bartlett bersikukuh melanjutkan perjalanan.

Padahal air laut sedang pasang.

Badai badai sudah mereda pada keesokan harinya.

Britannic melewati Selat Messina tanpa kendala apapun.

21 November 1916, Britannic tiba di Laut Aegea, Yunani.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan sekitar pukul 08.12 waktu setempat.

Tidak ada yang mengetahui sumber ledakan.

Dokter dan perawat yang mendengar ledakan itu langsung meninggalkan aktivitasnya.

Tapi, mereka hanya mendengar suara ledakan kecil.

Mereka mengira kapal menabrak kapal kecil.

Tidak lama setelah terdengar ledakan, air sudah memenuhi empat ruang kedap air.

Terowongan pemadam kebakaran pun terendam air.

Melihat kondisi ini, Kapten Bartlett mengirim sinyal bahaya dan menginstruksikan kru segera mempersiapkan sekoci.

Kapal ini dilengkapi 48 sekoci.

Setiap sekoci bisa menampung sekitar 75 orang.

Berarti jumlah sekoci lebih dari cukup untuk menyelamatkan para penumpang.

Penurunan sekoci di bawah pengawasan Asisten Komandan Harry Dyke.

Beberapa penumpang yang mulai panik mengambil langkah sendiri.

Tanpa sepengetahuan Dyke, 30 orang sudah naik dua sekoci.

Dua sekoci diturunkan dengan tergesa-gesa sehingga terlepas dua meter dari permukaan air.

Dua sekoci ini langsung terseret arus dari baling-baling di belakang kapal.

30 penumpang sekoci ini langsung tewas dihantam baling-baling.

Britannic mulai condong ke kanan. 55 menit setelah terdengar suara ledakan, Britannic tenggelam.

1.036 selamat, dan 30 orang lainnya tewas.

Britannic adalah kapal pertama yang tenggelam pada Perang Dunia I.

Sampai sekarang penyebab ledakan belum diketahui.

Berbagai spekulasi muncul.

Ada yang mengatakan ledakan bersumber dari tropedo kapal selam.

Comments