Jalan Panjang Menuju Pernikahan di Lebak (3) - Menghilangkah Mual dan Pusing

Begitu masuk bus, aku langsung mencari kursi sesuai nomor yang tertera di tiket.

Tidak sulit menemukan kursi pesanan karena saya mendapat nomor urutan kecil, yaitu 3A dan 3B.

Jadi, begitu masuk bus, langsung terlihat nomor kursi.

Tapi, saat itu ada orang yang duduk di bangku pesananku.

Untuk memastikan nomor sebenarnya, kondektur bertanya nomor tempat duduk kepada orang tersebut.

Ternyata orang tersebut memiliki nomor 3.

"Kalau nomor 3 saja, duduknya di belakang," kata kondektur.

Akhirnya orang-orang tersebut mengemasi barang-barangnya dan pindah ke kursi belakang.

Aku dan kakak iparkku pun segera menempati kursi tersebut.

Aku harus membuka kembali email untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sebenarnya bekerja di bus menyebabkan pusing.

Tapi, aku harus menyelesaikan pekerjaan karena saat itu masih ada jadwal.

Apalagi ada beberapa email yang perlu kuunggah di website.

Jam di ponsel telah menunjukkan pukul 16.00 WIB.

Itu sebagai tanda jam kerja-ku telah berakhir.

Saat itu pekerjaanku belum memenuhi target.

Aku terpaksa dihentikan pekerjaan karena kepala mulai terasa pusing. 

Kalau kupaksa melihat ponsel, aku khawatir malah mual dan muntah.

Tak terasa bus telah tiba di Sidoarjo.

Bus berhenti di garasi untuk mengambil penumpang.

Para penumpang dipersilahkan keluar bus untuk merokok, makan, salat, dan sebagainya.

"Kita istirahat 15 menit. Silakan bagi yang mau salat, makan, atau merokok," kata kru bus.

Aku menyempatkan diri keluar bus untuk merokok.

Aku mencoba udara bebas untuk menghilangkan rasa mual.

Sedangkan kakak iparkku memilih bertahan di dalam bus untuk bermain game ponsel.

Aku tidak tahu game yang dimainkan kakak iparku.

Meskipun sempat mengintip permainannya, aku tidak tahu nama game-nya.

Tiba-tiba ada calon penumpang mendekati aku.

Kami sempat basa-basi untuk mencari teman selama perjalanan.

Ternyata dia mau ke Jakarta untuk bekerja di proyek bangunan di Priok.

Dia berangkat bersama seorang temannya.

"Ayo semua penumpang naik ke bus. Bus berangkat lagi," kata kru bus.

Rokok di tangan masih tersisa sepertiga.

Terpaksa harus kumatikan rokok, lalu naik ke bus.

Comments