Eksekusi Mati Penyair dan Seniman Spanyol, Federico Garcia Lorca pada 19 Agustus 1936

Perang saudara di Spanyol menewaskan Presiden Barcelona FC, Josep Sunyol i Garriga (1889-1936), serta penyair dan seniman Federico Garcia Lorca (1898-1936).

Dua tokoh ini terbunuh hanya terpaut 13 hari.

Diduga dua orang ini dibunuh oleh pemimpin Spanyol saat itu, Francisco Paulino Hermeegildo Teodulo Franco Bahamonde Salgado Pardo (1892-1975).

Motif pembunuhan terhadap Lorca berbeda dengan Sunyol.

Lorca tidak terlibat terlibat langsung dalam politik.

Tapi ada kabar Lorca adalah simpatisan kaum kiri.

Memang tidak ada bukti secara langsung keterkaitan Lorca dengan kelompok kiri.

Tapi, karya-karya Lorca bisa dikaitkan dengan golongan komunis.

Lorca selalu mengedepankan sisi liberalitas di setiap karyanya.

Lorca baru tiga hari meninggalkan Madrid menuju Granada.

Kehidupan Lorca memang tidak lepas dari Granada.

Lorca lahir di Granada.

Kentalnya budaya Gipsi, Arab, dan Spanyol mempengaruhi karya-karyanya.

Lorca menyadari kembalinya ke Granada akan mengantarkan ke kematian.

Tapi keinginannya kembali ke tanah kelahiran tidak terbendung.

Dia memilih tetap kembali ke Granada.

Perang saudara meletus tiga hari kemudian.

Pembunuhan mewarnai di setiap sisi kota.

Kakak ipar Lorca yang juga Wali Kota Granda, Manuel Ferdinandez-Montesinos (1901-1936) tewas terbunuh.

Petugas menangkap Lorca pada 18 Agustus 1936.

Motif penangkapan ini masih misterius.

Ada yang menduga penangkapan ini terkait pandangan liberalnya.

Lorca termasuk orang apolitis.

Dia memiliki banyak teman di kedua kubu, baik kubu nasionalis maupun kubu komunis.

Beberapa hari menjelang penangkapannya, banyak orang anti-komunis yang membantunya.

Bahkan anggota Falange, Luis Rosales Camacho (1910-1992) sempat melindungi Lorca.

Tapi ada pula yang menyebut penangkapan ini terkait kelainan seksualitasnya.

Lorca adalah seorang homoseksual.

Dugaan penangkapan terkait homoseksualitas ini muncul karena eksekutor sempat menyinggung homoseksualitas sebelum mengeksekusi Lorca.

Lorca dieksekusi pada 19 Agustus 1936.

Algojo menembak Lorca di Fuente Grande.

Dia ditembak bersama matador Joaquin Arcollas Cabezas (?-1936), Francisco Galadi Mergal (?), dan Dioscoro Galindo Gonzales.

Para eksekutor enguburkan jenazah Lorca di daerah yang tidak diketahui publik.

Bahkan tidak ada tanda khusus di atas kuburannya.

Tak lama kemudian pemerintah melarang karya Lorca beredar di Spanyol.

Pemerintah baru mulai mengizinkan peredaran kembali karya Franco pada 1953.

Obras Completas (Karya Lengkap) beredar.

Tapi karya ini baru bisa beredar setelah melalui sensor ketat.

Karya ini tidak mencakup Sonnets of Dark Love (Soneta Cinta Gelap).

Lorca dan karyanya baru mendapat penghargaan publik setelah kematian Franco pada 1975.

Karya Lorca bisa didiskusikan secara terbuka.

Patung Lorca dibangun di depan Plaza de Santa Ana, Madrid.

Comments