Posts

Hak yang Semakin Terpangkas

Membuka twitter, facebook, dan status BBM selama dua hari terakhir isinya hampir sama. Hanya melihat orang semacam pengamat politik. Semuanya berkomentar soal hasil sidang di DPR RI. RUU Pilkada baru saja disahkan. Dari semua komentar yang kubaca, hanya segelintir yang mendukung pemilihan di DPRD. Mayoritas menolak pemilihan kepala daerah di gedung dewan. Alasannya pun beragam. Alasan paling sering kubaca adalah pengebirian hak masyarakat.

Penjahat yang Meresahkan

Seorang perampas motor tewas akibat dikeroyok massa tadi pagi. Ini sudah ketiga kalinya penjahat jalanan tewas dikeroyok massa selama sepekan ini. Satu orang pelaku tewas di lokasi, atau tidak lama setelah beraksi. Sedangkan dua pelaku lainnya tewas di rumah sakit (RS). Saat ini satu orang pelaku masih menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD). Aku tidak mengetahui pasti cederanya. Berdasar informasi yang kudengar, kepalanya terluka parah. Sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka memar. Maklum warga menghajarnya dengan peralatan seadanya.

Menikmati Ditilang Pak Polisi

Sudah 13 tahun ini aku dipercaya orang tuaku membawa motor. Tapi, aku tidak pernah merasakan membayar denda tilang di pengadilan atas kesalahanku. Aku hanya pernah dua kena tilang, tapi membayar uang damai di lokasi. Bukannya aku yang meminta. Polisinya yang menawarkan denda Rp 15.000 di lokasi, atau Rp 75.000 di pengadilan.

Kenapa Menjarah Minimarket?

Dua perampokan terjadi di Kota Malang terjadi dalam semalam. Ada banyak persamaan dari dua perampokan ini. Perampokan ini sama-sama menjarah minimarket. Pelaku sama-sama membawa senjata tajam. Satu pelaku membawa pistol, entah benar-benar pistol atau korek api berbentuk pistol. Pelaku sama-sama berhasil membawa barang jarahan.

Ketika Penjaga Hamburkan Peluru

'Peperangan' antara polisi dengan TNI kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kepulauan Riau (Kepri). Anggota TNI Batalyon Infantri 134 Tuah Sakti 'perang' dengan anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepri.

Atas-Bawah Kehidupan

Aku mendatangi rumah seseorang tadi siang. Sebelumnya aku belum pernah bertemu dengannya. Aku hanya sempat bertemu dengan suaminya beberapa kali. Sebenarnya aku malas datang ke rumah itu. Aku sudah mengetahui karakter pemilik rumah. Mereka tidak akan mudah menemui orang sepertiku.

Penemuan Jasad Manusia Es di Eropa, 19 September 1991

Pasangan suami-istri (pasutri) asal Jerman mendaki Gunung Alpen pada 19 September 1991. Pasutri itu adalah Helmut Simon (1937-2004), dan Erika (?-2004). Tanpa sengaja pasutri ini menemukan mayat dalam posisi telungkup. “Kami pikir itu adalah pendaki gunung atau pemain ski yang kecelakaan dua atau 10 tahun lalu,” katanya. Kemudian pasutri itu mendekat ke jasad.

Gambar Seram yang Mengusik

Seorang pria berbadan subur masuk ke sebuah warung. Dia mau membeli sebungkus rokok sesuai seleranya. Kepada pemilik warung, dia berpesan agar mengambilkan rokok yang bergambar tidak terlalu seram. Bila perlu, rokok yang tidak ada gambar seramnya. Pria berbadan suburban ini termasuk pelanggan setia warung tersebut. Dia mampir warung hampir setiap hari. Bila sedang kenyang, dia hanya memesan segelas kopi atau teh hangat. Bila malas menikmati minuman, dia cukup  nongkrong. Pemilik warung pun lansung membongkar tumpukan rokok di laci. Semua rokok yang tersimpan di laci gambar seram. Pemilik warung membongkar tumpukan rokok di tas. Tidak ada satu pun rokok yang tidak ada gambar seramnya. “Ambilkan rokok yang gambarnya tidak terlalu seram saja,” kata pria berbadan subur itu. Sebungkus rokok disodorkan. Pria berbadan subur itu memeriksa. “Ini tidak masalah.  Tolong buatkan kopi,” katanya. Dia langsung duduk di kursi. Rokok yang baru diterima dari pemilik warung dimasukan kantong. Dia mengelu

Cerita Tentang Seorang Bocah

Seorang bocah terseret arus Sungai Brantas tadi siang. Dia masih duduk di bangku kelas V SD. Usianya sekitar 12 tahun. Ratusan warga, kepolisian, dan tim SAR berusaha mencari tubuh korban. Sampai menjelang petang, proses pencarian belum membuahkan hasil. Rencanya pencarian jasad korban akan dilanjutkan besok pagi. Logikanya, masa depan bocah ini masih panjang. Rata-rata usia manusia modern sekitar 60 tahun. Jadi bocah itu masih menyisakan usia 48 tahun.

Tentang Narkotika dan Sejenisnya

Selama sepekan ini sering kudengar, kulihat, dan kubaca seputar narkoba dan sejenisnya, mulai pengedar sampai pemakai. Mulai dari sopir mobil rental sampai wartawan. Bahkan ada pula polisi yang diduga kuat mengkonsumsi narkotika. Ternyata narkotika menjadi idola. Harganya boleh dikatakan sangat murah. Pil koplo bisa dibeli oleh pelajar. Ganja pun bisa dibeli yang gajinya dibawah Upah Minimum Regional (UMR). Mungkin hanya sabu-sabu yang hanya bisa dinikmati kalangan tertentu. Harganya terbilang sangat mahal bagi kaum awam.