Perjalanan Menuju Puncak Ultah Arema Cronus (4)

Kulihat jam di ponselku sudah menunjukan pukul 17.30 WIB.

Aku yakin tidak bisa ikut tabur tepung di Pantai Balekambang.

Aku pun tidak tahu pukul berapa bisa masuk ke Pantai Balekambang.

Padahal atasanku menunggu informasi dari Pantai Balekambang.

Agar tidak tergesa-gesa menyelesaikan laporan, aku memilih memberi laporan via telepon.

Tapi menelepon dari Pantai Balekambang bukan perkara mudah.

Sinyal di sekitar Pantai Balekambang beberapa kali hilang.

Sinyal hanya bisa ditemukan di titik-titik tertentu.

Makanya setiap mendapat sinyal, aku berusaha menelpon.

Tapi itu pun tidak lama.

Sinyal sering hilang sebelum aku menyelesaikan laporan.

Aku harus menunggu mendapat sinyal lagi agar bisa melanjutkan memberi informasi kepada atasanku.

Sekitar 200 meter dari pintu masuk Pantai Balekambang.

Saat itu sudah pukul 20.30 WIB.

Aku baru berhasil menambah kecepatan motorku.

Perjalanan sudah sedikit lancer.

Tiba-tiba temanku sudah menunggu di pinggir jalan.

Dia mengajak aku kembali pulang.

Alasannya acara di puncak perayaan ulang tahun Arema Cronus tidak jelas.

Panitia belum juga membuka acara sampai pukul 20. WIB.

Selain itu, banyak acara yang amburadul.

Sebenarnya aku mau saja pulang.

Tapi pulang ke Kota Malang pasti tidak mudah.

Butuh waktu diatas empat jam agar bisa keluar dari kemacetan.

Tidak ada jalur alternatif untuk mempersingkat perjalanan.

Jalan yang kulewati masuk ke Pantai Balekambang adalah satu-satunya akses jalan yang bisa dilalui.

Akhirnya kami sepakat kembali masuk ke Pantai Balekambang.

Jumlah Aremania di Pantai Balekambang tidak sebanding dengan Aremania yang terjebak kemacetan.

Aku tidak memikirkan jumlah Aremania atau acara yang seharusnya kuikuti.

Aku memikirkan perut yang sudah lapar.

Kuajak temanku mencari warung.

Dia pun butuh menelepon atasannya agar bisa mengirim laporan.

Sebagaimana diriku, temanku harus bersabar mencari tempat yang ada sinyal.

Aku langsung memesan kelapa muda (degan).

Sedangkan temanku sibuk mencari sinyal untuk menelepon.

Bebebapa kali usahanya gagal.

Kusarankan dia mengirim laporan melalui SMS.

Jadi setelah mendapat sinyal, SMS tersebut langsung terkirim.

Dia pun menuruti saranku.

Setelah istirahat selama sejam, kami menuju lokasi acara puncak perayaan ulang tahun Arema Cronus.

Rapper Ras Muhammad sedang menghibur Aremania.

Aku langsung menuju depan panggung untuk memotret.

Aku khawatir tidak ada waktu lagi untuk memotret bintang tamu tersebut.

Setelah puas memotret, aku duduk di bangku yang tidak jauh dari panggung.

Ternyata meja di depanku sudah dipenuhi tepung warna kuning dan biru.

Beberapa bungkus tepung warna kuning dan biru berserakan di sekitar panggung.

Seorang pengurus Arema Cronus bercerita tabur tepung baru dimulai pukul 21.00 WIB.

Tidak ada satu pun pemain Arema Cronus yang ikut acara tabur tepung.

Manajemen Arema Cronus pun hanya tiga orang yang ikut acara ini.

"Pemain kembali ke mess karena tidak bisa masuk Pantai Balekambang. Macetnya panjang. Baru pukul 22.00 WIB tadi mereka sampai mess," kata pengurus tersebut.

Aku yakin Aremania kecewa.

Mereka sudah melakoni perjalanan jauh dan melelahkan.

Tapi setelah sampai di lokasi, mereka tidak bisa bertemu pemain Arema Cronus pujaannya.

Aku tidak tahu kekecewaannya terobati dengan Ras Muhammad, Saykoji, dan artis lokal lainnya atau tidak.

Setahuku Aremania menikmati hiburan yang tersuguh dalam ulang tahun Arema Cronus ke-27 ini.

Comments