Perjalanan Menuju Puncak Ultah Arema Cronus (1)
Sehari menjelang puncak ulang tahun Arema Cronus.
Aku
menerima telepon dari atasanku, Minggu (10/8/2014).
Aku disuruh berangkat ke Pantai
Balekambang.
Puncak perayaan ulang tahun ini dipusatkan di Pantai Balekambang,
Senin (11/8/2014).
Jarak Pantai Balekambang dari Kota Malang sekitar 60
kilometer atau setara dengan Kota Malang ke Sidoarjo.
Awalnya aku tidak berniat berangkat ke pantai yang
berlokasi di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang tersebut.
Aku menilai acara
selama prosesi puncak ulang tahun Arema Cronus tidak ada yang bombastis.
Acara
didominasi hiburan, seperti musik.
Sebagaimana acara ulang tahun lainnya, ulang
tahun ke-27 Arema Cronus ini diisi dengan potong kue.
Acara baru dalam ulang tahun ini adalah tabur tepung
warna biru dan kuning.
Biru dan kuning adalah sesuai dengan warna jersey Arema
Cronus.
Jersey warna biru digunakan saat melakoni laga home.
Sedangkan warna kuning
dikenakan saat laga away.
Tapi saat away, Arema Cronus juga sering
mengenakan jersey warna biru.
Jersey biru dikenakan bila tim tuan rumah tidak
mengenakan jersey warna serupa.
Setelah mendapat telepon itu, aku harus mempersiapkan
diri.
Minimal aku harus tidur secepatnya untuk menjaga kondisi.
Tapi aku tidak bisa
langsung tidur setelah menerima telepon.
Saat atasanku menelepon, aku masih
berada di Kota Batu.
Perjalanan dari Kota Batu ke rumahku butuh waktu sekitar 30
menit.
Aku baru sampai rumah sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebagaimana
kebiasaan selama ini, aku tidak bisa langsung tidur setelah masuk rumah.
Biasanya
aku membaca berita di media online, atau hanya memantau Facebook atau Twitter.
Malam
itu pun aku baru bisa tidur sekitar pukul 23.30 WIB, dan sudah bangun ketika pukul
05.00 WIB.
Berarti aku tidur lima jam lebih 30 menit.
Durasi tidur yang kurang
ideal.
Selama beraktivitas menjelang berangkat ke Pantai
Balekambang, tidak ada masalah.
Aku tidak merasa ngantuk atau lemas.
Padahal biasanya
mataku ngantuk, sulit konsentrasi, dan badan lemas bila tidur di bawah enam jam.
Aku berangkat menuju Pantai Balekambang pada pukul 13.30
WIB.
Aku boncengan naik motor dengan temanku.
Kami sepakat gantian jadi pengemudi.
Aku
yang pegemudi perjalanan menuju Pantai Balekambang.
Sedangkan dia jadi pengemudi saat kembali
ke Kota Malang.
Kami menyempatkan mampir di kantor Arema Cronus untuk mengambil
jas hujan di motorku.
Aku memprediksikan Malang akan diguyur hujan karena mendung
gelap sudah menghias di angkasa.
Perjalanan mulai Kota Malang sampai Kecamatan Gondanglegi
sangat lancar. Tidak ada konvoi Aremania.
Hanya beberapa rombongan Aremania
yang kebetulan berangkat menuju Pantai Balekambang.
Rombongan Aremania ini pun melaju
dengan kecepatan standart.
Aku pun tidak khawatir akan terjebak macet.
Tapi saat tiba di pertigaan Kecamatan Gondanglegi, terlihat
konvoi Aremania dari arah barat atau Kecamatan Kepanjen.
Aku memperkirakan akan
terjebak konvoi tersebut.
Benar saja motor yang kukendarai berada di tengah-tengah
konvoi.
Hanya ada dua pilihan bila ingin keluar dari konvoi, yaitu berhenti
sejenak sampai konvoi berakhir, atau mendahului konvoi.
Dua pilihan ini sama-sama beresiko.
Bila memilih
pilihan pertama, kami harus berada di belakang konvoi.
Kami pasti akan berjalan
lambat sampai di Pantai Balekambang.
Bila memilih pilihan kedua, aku harus
menerobos konvoi agar bisa berada didepan.
Tapi tidak mudah merealisasikan
pilihan kedua ini.
Comments
Post a Comment