Kontroversi Bunuh Diri Kleopatra dan Suaminya di Mesir, 12 Agustus 30 SM

Kleopatra bukanlah nama satu atau dua orang saja.

Tujuh ratu Dinasti Ptolemaik menggunakan nama Kleopatra dalam sejarah Mesir.

Dari tujuh ratu itu, ratu terakhir Mesir yang paling terkenal bernama Kleopatra.

Dia adalah Kleopatra VII Philopator (69 SM-30 SM).

Kleopatra naik tahta saat berusia 18 tahun pada 51 SM.

Kleopatra bukan penguasa tunggal.

Dia menjadi penguasa bersama saudaranya, Ptolemaois XIII Theos Philopator (62 SM-47 SM), dan Ptolemaois XIV (60 SM-44 SM) serta anaknya, Caesarion (47 SM-30 SM).

Kleopatra terkenal sebagai ratu yang memiliki kecantikan luar biasa.

Raja Romawi, Gaius Julius Caesar (100 SM-44 SM), dan Jenderal Romawi, Marcus Antonius (83 SM-30 SM) terpikat kecantikan Kleopatra.

Kleopatra memanfaatkan kecantikan untuk memenuhi ambisinya.

Perang Acticum pada 31 SM antara Mesir dan Romawi terjadi akibat kecantikan Kleopatra.

Marcus yang berniat menguasai Mesir malah jatuh cinta kepada Kleopatra.

Setelah bertemu, Marcus langsung menikahi Kleopatra.

Marcus sering memberi barang berharga kepada Kleopatra.

Berhembus kabar Marcus berniat memberikan Kota Roma kepada Kleopatra.

Padahal saat itu Kota Roma masih dikuasai Romawi.

Kabar inilah yang membuat Kaisar Romawi, Octavianus Augustus (63 SM-14) marah.

Romawi langsung mendeklarasikan perang terhadap Mesir di bawah pemerintahan Marcus-Kleopatra.

Romawi berhasil mengalahkan Mesir di akhir peperangan.

Sejak saat itu Mesir dimasukan dalam daftar provinsi di bawah Romawi.

Marcus bunuh diri sebelum perang berakhir.

Dia menusukkan pedang ke tubuhnya pada 12 Agustus 30 SM.

Melihat suaminya bunuh diri, Kleopatra putus asa karena tidak bisa menjadi ratu.

Dia pun bunuh diri pada hari yang sama.

Ilmuwan berbeda pendapat soal cara Kleopatra bunuh diri.

Mayoritas ilmuwan yakin Kleopatra bunuh diri dengan membiarkan dirinya disengat ular Cobra Mesir.

Pelukis Reginald Arthur (1871-1934), dan William Shakespeare (1564-1616) percaya Kleopatra tewas disengat ular Cobra Mesir.

Tapi pendapat ini dientang sejarawan asal Jerman, Christoph Schaefer.

Professor Universitas Trier ini yakin Kleopatra tidak tewas akibat gigitan ular berbisa.

Menurutnya, Kleopatra ingin menjadikan kecantikannya sebagai mitos.

Makanya Kleopatra tidak mungkin menodai kecantikannya dengan bunuh diri.

Dia menduga Kleopatra mengkonsumsi minuman dari tanaman yang mengandung racun, yaitu opium, hemlock, dan aconitum.

Minuman ini memang menyebabkan kematian.

Tapi minuman ini tidak menimbulkan rasa sakit.

Sampai sekarang kecantikan Kleopatra masih menjadi legenda.

Banyak karya seni modern yang menggambarkan kecantikan Kleopatra.

Comments