Kontroversi Astronot Amerika Serikat Mendarat di Bulan, 20 Juli 1969

Perang dingin menggambarkan situasi pamer perkembangan senjata dan ilmu pengetahuan.

Perang dingin ini menjamah sampai perang angkasa.

Neil Armstrong (1930-2012), Michael Collins (1930-…), dan Edwi Aldrin (1930-…) berhasil menginjakkan kaki di bulan pada 20 Juli 1969.

Tiga orang ini hanya sekitar dua jam berada di bulan.

Mereka sempat mengambil sejumlah gambar selama berada di bulan.

Keberhasilan tiga astronot Amerika Serikat (AS) ini menjadi sejarah bagi manusia.

Cerita keberhasilan AS ini langsung meluas.

Negara Paman Sam dielukkan sebagai pemenang penaklukan luar angkasa.

Sejak saat itu manusia berlomba-lomba ke luar angkasa.

Cerita keberhasilan manusia menginjakan kaki di bumi tidak langsung berhenti setelah para astronot kembali dengan selamat.

Ceritanya terus berkembang sampai sekarang.

Di tengah kesibukannya beraktivitas, Neil menyempatkan diri berlibur ke Mesir.

Dia mendengar azan dari masjid yang tidak jauh dari tempatnya menginap.

Dia sudah lupa di mana pertama kali mendengar suara ini.

Dia mencoba mengingat-ingat suara azan yang pertama kali didengarnya.

Dia menduga suara ini pertama kali didengar dari film.

Dia kembali berpikir film yang memperdengarkan suara azan.

Dia baru ingat bahwa suara azan pertama kali didengarnya saat berada di bulan.

Sejak saat itu aktivitas religiusnya berubah.

Bahkan Neil dikabarkan menjadi muallaf setelah kembali ke AS.

Terlepas dari kebenaran kabar ini, publik pun meragukan aktivitas Neil dan rekan-rekannya di bulan.

Muncul berbagai kejanggalan terkait proyek peluncuran Apollo 11 yang memberangkatkan tiga astronot ke bulan.

Sampai sekarang kebenaran tiga orang ini pernah ke bulan masih diperdebatkan.

Mayoritas fokus perdebatan berpijak pada foto yang beredar setelah Neil kembali dari bulan.

Diduga foto tersebut tidak diambil di luar angkasa atau bulan.

Justru foto itu diambil di dalam studio dengan pencahayaan normal.

Tidak adanya bintang, bendera AS yang berkibar, bias cahaya, dan sebagainya yang menjadi dasar keraguan.

The National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau badan antaraiksa AS sudah beberapa kali membantah terori konspirasi di balik proyek ini.

Tapi bantahan NASA tidak bisa meyakinkan publik mempercayai kejadian tahun 1969 tersebut.

Pro-kontra atas apa yang dialami tiga astronot tersebut masih terjadi sampai sekarang.

Comments