Eksekusi Mati Keluarga Tsar Nicholas II di Rusia, 17 Juli 1918

Keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I (PD I) mengakibatkan perang saudara.

Kaum oposisi di bawah pimpinan Bolshevik menolak Rusia terlibat dalam PD I.

Sedangkan kaum putih pimpinan tsar bersikukuh melibatkan diri dalam PD I.

Kaum putih kalah dalam perang saudara, dan kaum oposisi memaksa Tsar Nicholas II (1868-1918) turun tahta.


Kaum oposisi pun menjadikan tsar dan keluarganya menjadi tahanan.

Awalnya keluarga kerajaan ini ditahan di Tsarskoe Selo, yaitu kediaman keluarga kerajaan untuk menemui bangsawan.

Para tahanan kemudian dipindahkan ke Kota Toblosk.

Terakhir para tahanan dipindahkan ke Yekaterinburg yang berada di lereng Pegunungan Ural.

Para tahanan ini dibawah pengawasan tentara pimpinan Yakov Yurovsky (1878-1938).

Selama tsar menjadi tahanan, tentara kaum putih masih terus melakukan perlawanan.

Para tentara berusaha mendekat Yekaterinurg untuk membebaskan tsar.

Saat para tentara semakin dekat, atasan Yurovsky mengeluarkan perintah tegas pada 16 Juli 1918 petang.

Seluruh tahanan harus dieksekusi hari itu juga.

Saat itu ada 12 orang yang menjadi tahanan.

Selain tsar, permaisuri Tsarina Alexandra Fyodorovna (1872-1918) juga menjadi tahanan.

Lima anaknya juga menjadi tahanan, yaitu putra mahkota Tsarevitch Alexei Nikolaievitch (1904-1918), Olga Nikolaevna (1895-1918), Tatiana Nikolaevna (1897-1918), Maria Nikolaevna (1899-1918), dan Anastasia Nikolaevna (1901-1918).

Ada pula lima orang lain yang menjadi tahanan, yaitu dokter kerajaan, Yevgeny Sergeyevich Botkin (1865-1918), pelayan Alexei Yegorovich Trupp (1858-1918), Ivan Mikhailovich Kharitonov (1872-1918), pelayan Anna Stepanovna Demidova (1878-1918), dan teman putra mahkota, Leonid Sednev (1903-1942).

Yurovsky memprotes eksekusi terhadap Leonid.


Dia pun harus berdebat dengan tentara lain sebelum eksekusi dilakukan.

Akhirnya seluruh tentara sepakat Leonid harus diselamatkan.

Malam itu juga Leonid diselundupkan keluar rumah.

17 Juli 1918 dini hari, para tentara mengumpulkan seluruh tahanan.

Mereka meminta para tahanan mengenakan pakaian rapi.

Tidak dijelaskan alasan permintaan, dan para tahanan pun memenuhi permintaan tentara.

Setelah seluruh tahanan mengenakan pakaian rapi, tentara menggiringnya ke ruang bawah tanah.

Di ruang inilah tentara mengeksekusi 11 tahanan.

Jenazah korban diangkut menggunakan truk, dan dikuburkan di Hutan Koptyaki.

Tidak ada tanda khusus diatas pemakaman massal ini.

Setelah jatuhnya rezim komunis pada 1991, pemerintah melakukan penggalian di hutan yang diduga menjadi makam keluarga kerajaan.

Ternyata hanya ditemukan sembilan kerangka.

Penggali tidak menemukan kerangka putera mahkota dan saudarinya, Maria.

Muncul spekulasi dua orang ini berhasil melarikan diri.

Spekulasi ini terjawab pada 2008 setelah peneliti menemukan kuburan lain yang tidak jauh dari lokasi penggalian sebelumnya.

Peneliti menemukan dua kerangka anak-anak.

Berdasar contoh deoxyribonucleic acid (DNA) dan struktur gigi, dua jenazah ini adalah putera mahkota dan Maria.


Selain melakukan penggalian, pemerintah juga menyelidiki dugaan keterlibatan pimpinan komunis Rusia saat itu, Vladimir Ilyich Lenin (1870-1924) atas pembantaian ini.

Penyelidikan yang dilakukan mulai 2010 ini atas permintaan keluarga tsar.

Setelah setahun melakukan penyelidikan, penyelidik mengambil kesimpulan pembunuhan ini bukan instruksi pemerintah pusat.

Justru pemerintah daerah yang menginstruksikan Yurovsky untuk membunuh para tahanan.

Comments