Kisah Kelahiran Yesus Kristus di Yarusalem, 10 Maret 5 SM

Beberapa orang Majusi melakukan perjalanan dari timur menuju Yarusalem mulai 10 Maret 5 SM.

Untuk menuju Yarusalem, rombongan ini mengikuti sebuah bintang yang disebut Bintang Natal atau Bintang Betlehem.

Mereka ingin menemui bayi Yesus Kristus yang baru lahir dan memberikan sejumlah hadiah.

Di antara hadiah yang akan diberikan adalah emas, kemenyan, dan mur atau baut.

Sebelum memasuki Yarusalem, rombongan ini ditemui oleh Raja Romawi, Herodes yang Agung (74 SM-1 SM).


Herodes juga ingin menemukan bayi Yesus.

Berbeda dengan rombongan Majusi, Herodes ingin membunuh Yesus.

Sebab dalam mimpinya, Herodes melihat lahirnya calon raja yang bisa mengancam kekuasaannya.

Setelah menemui Yesus, rombongan Majusi ini mendapat ilham terkait niat Herodes.

Mereka pun pulang melalui jalur berbeda agar tidak terendus Herodes.

Herodes pun marah karena gagal menemukan bayi Yesus.

Akhirnya Herodes mengeluarkan perintah: semua bayi yang baru lahir harus dibunuh.

Tapi Yesus selamat dari upaya pembunuhan massal ini.

Ada banyak perbedaan pendapat terkait kedatangan rombongan Majusi ini.

Sejarawan masih diselimuti keraguan fenomena alam saat Yesus lahir itu mitos atau kejadian sebenarnya.

Bahkan jenis bintang yang keluar pada masa itu pun masih diperdebatkan.

Ada yang berpendapat bintang petunjuk itu adalah meteor, supernova, atau komet.

Tidak ada catatan yang menyebutkan lamanya Bintang Natal terlihat oleh rombongan Majusi.

Mengacu pada lamanya perjalanan rombongan Majusi menuju Betlehem, berarti Bintang Natal terlihat dalam waktu lama.

Bisa jadi Bintang Natal itu terlihat dalam waktu sebulan lebih.

Dari lamanya penampakan Bintang Natal, dipastikan bukan meteor.

Sebab, meteor hanya terlihat dalam hitungan detik.

Dalam berbagai catatan astronomi, memang ada fenomena alam pada awal Maret 5 SM tersebut.

Ahli perbintangan China mencatat penampakan komet yang kadang terlihat dan kadang hilang dalam waktu sekitar dua bulan.

Astronom Jerman, Johanes Kepler (1571-1630) pun mencatat adanya konjungsi Yupiter dan Saturnus di rasi bintang Pisces sekitar 7 SM atau 6 SM.

Catatan serupa juga ditemukan dalam manuskrip kuno yang ditemukan pada 1925 di reruntuhan sekolah astronomi di Zippar, Babilonia.

Terlepas dari perbedaan pendapat soal penampakan fenomena alam ini, Injil Matius menjadi satu-satunya Injil yang memuat cerita ini.

Sayangnya Injil Matius tidak menyebutkan ciri-ciri bintang yang terlihat rombongan Majusi.

Injil Matius juga tidak menyebutkan jumlah orang Majusi dan nama-namanya.

Dalam beberapa tradisi disebutkan bahwa rombongan Majusi ini terdiri dari tiga orang.

Dalam tradisi Suriah, ketiga orang ini bernama Larvandad, Hormisdas, dan Gusnasaf.

Dalam tradisi Eropa disebutkan ‘Tiga Raja’ ini bernama Baltasar, Melkior, dan Kaspar.


Tapi dalam tradisi Armenia, rombongan Majusi ini hanya terdiri dari dua orang, yaitu Kagba dan Badadilma.

Misterinya Bintang Natal inilah yang menyebabkan penentuan kelahiran Yesus tetap menjadi misterius.

Mengacu pada penanggalan Masehi, seharusnya Yesus lahir pada 2014 tahun lalu.

Tepatnya pada 1 Januari tahun 1.

Tapi sejarawan tetap berselisih menentukan waktu kelahiran Yesus sebagaimana kaum Kristiani berbeda pendapat soal kelahiran Yesus.

Comments