Awal Perang Candu II di China, Kapal Arrow Berlabuh di Kanton, 8 Oktober1856

Setelah penandatangan Perjanjian Nanjing, kapal dari Hong Kong atau milik Inggris bebas masuk ke China.

Oknum tertentu memanfaatkan kondisi ini untuk menyelundupkan apapun ke China, termasuk candu.

Kapal penyelundup cukup registrasi di Hong Kong sebelum masuk ke China.

Saat berlabuh di China, kapal ini seolah kapal milik Inggris atau kapal asing di bawah bendera Inggris.

Kapal Arrow berawak China dan kapten keturunan China berkebangsaan Inggris berlabuh di Kanton pada 8 Oktober1856.

Sebagaimana adat yang berlaku, kapal  harus  registrasi di Hong Kong sebelum berlabuh di Kanton.

Tapi saat berlabuh di Kanton, pejabat setempat langsung  menyebut kapal  dan 12 awak kapal tersebut terlibat dalam penyelundupan dan pembajakan.

Setelah mendapat laporan dari kapten kapal, Konsul Inggris, Harry Parkes mempermasalahkan penangkapan ini.

Menurutnya, kapal Arrow yang sudah diregistrasi di Hong Kong tidak bisa dikenakan pajak hukum Cina.

Seharusnya hukum khusus milik Inggris yang berlaku.

Bahkan dia menuntut pemerintah Kanton untuk melepaskan kapal tersebut.

Karena ditolak, Parkes melayangkan surat ke Gubernur Ye Minchen.

Dalam surat kepada Gubernur Sir John Browring dan Laksamana Sir Michael Seymour di Hong Kong, Parkes menuntut agar China minta maaf atas kasus ini.

Dalam penyelidikan yang dilakukan China, hanya 9 orang awak kapal saja yang terbukti bersalah.

China mengembalikan awak kapal yang tidak bersalah dalam waktu singkat.

Tapi Inggris meminta China untuk minta maaf secara terbuka karena telah menghina bendera Inggris.

Sebaliknya China tidak mau minta maaf karena menganggap tidak pernah menghina bendera Inggris.

Sikap kukuh China menolak minta maaf dan Inggris yang ngotot permintaan maaf terjawab pada tahun 1857.

Kapal perang dikerahkan untuk menggempur Kanton.

Inilah awal Perang Candu II yang juga melibatkan Perancis.

Awalnya Perancis tidak terlibat dalam perang ini.

Perancis turut mengerahkan angkatan perangnya sebagai bentuk protes kepada China yang telah menghukum mati seorang misionaris bernama August Chapdelaine.

Comments