Suporter: Dukungan (Tanpa) Ter-Batas

Arema Cronous melawan Mitra Kukar dalam laga Menpora Cup di Stadion Kanjuruhan, Senin (23/9/2013) pukul 18.30 WIB.

Karena bermain di Stadion Kanjuruhan, mayoritas suporter yang datang adalah Aremania.

Beberapa penonton klub lain juga datang, m eskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Apalagi Persepam Pamekasan dan Loyola Meracol Sparks bertanding setiap hari.

Di antara pemain Mitra Kukar itu ada beberapa mantan pemain Arema, di antaranya Arif Suyono dan A Busthomi.

Busthomi mengajak keluarganya menyaksikan laga itu.

Bahkan anaknya masih berusia sekitar dua tahun pun diajak berpose bersama tim Mitra Kukar.

Aremania menyanyikan lagu dan yel-yel dukungan kepada Arema Cronous.

Nyanyian dan yel-yel biasa terdengar setiap Arema Cronous melakoni laga di Stadion Kanjuruhan.

Di antara yang disuarakan itu, ada lagu dan yel-yel baru.

Lagu dan yel-yel ini tidak pernah terdengar dalam laga sebelumnya.

Lagu diperuntukan kepada Busthomi.

“Busthomi g****k. . .”

Lagu dan yel-yel ini memang untuk menjatuhkan mental Busthomi.

Busthomi pun tidak menyelesaikan pertandingan.

Setelah kontak fisik dengan pemain Arema Cronous, Busthomi minta diganti.

Pelatih Mitra Kukar, Stefan Hansson pun memenuhi permintaan Busthomi.

Aku tidak tahu Busthomi benar-benar cedera atau mencari alasan untuk menjaga perasaan anak dan keluarganya.

Lagu dan yel-yel itu pasti menyinggung perasaan keluarganya.

Meskipun masih sekitar dua tahun, anak Busthomi pasti merekam kejadian ini di otaknya.

Rekaman di memori ini bisa menjadi bumerang bagi masa depan Busthomi dan keluarganya.

Dalam istilah sosiologi, suporter berbeda dengan penonton.

Menurut dosen Universitas Airlangga,  Suryanto, istilah 'penonton' berasal dari awalan pe dan kata kerja tonton.

Awalan pe berarti orang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kata kerja.

Bila kata kerjanya tonton, maka enonton berarti orang yang menyaksikan pertunjukan atau tontonan.

Sedangkan istilah suporter berasal dari kata kerja to support dan akhiran er.

To support artinya mendukung, dan akhiran er menunjukkan pelaku.

Jadi suporter dapat diartikan sebagai orang yang memberikan dukungan atau dukungan.

Jadi, antara penonton dan suporter memiliki makna yang berbeda.

Penonton adalah orang yang melihat atau menyaksikan pertandingan sepak bola, dan bermakna pasif.

Sedangkan suporter adalah orang yang memberikan dukungan, dan bermakna aktif.

Di lingkungan sepak bola, suporter erat dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.

Dalam bahasa sepak bola, penonton biasanya hanya menyaksikan tim yang sering menang.

Bila tim itu sering kalah, kemungkinan besar penonton tidak akan datang ke stadion.

Sebaliknya, suporter tidak peduli kalah atau menang.

Suporter tetap setia bila tim menang.

Bila tim kalah, suproter tetap memberi dukungan agar bisa menang.

Suporter akan melakukan berbagai cara agar menjadi terbaik.

Dalam perjalanan Arema Cronous, Aremania pernah minta Rahmad Darmawan (RD) didepak dari kursi pelatih.

Lagu dan yel-yel untuk Busthomi pun dilakukan untuk mendukung Arema Cronous.

Bahkan, flare dan smoke bombs yang sangat merugikan tim dianggap sebagai upaya mendukung tim.

Suporter mengklaim segala tindakannya untuk mendukung tim kebanggaannya.

Bonek Mania (suporter Persebaya) dikabarkan sering menjarah, naik kendaraan umum tanpa bayar, dan segala tindakan negatif lainnya.

Bila para suporter ditanya, jawabannya pasti untuk mendukung tim.

Mendukung tim memang tugas suporter.

Tapi, suporter harus berpikir sebelum menunjukkan dukungannya pada tim.

Tindakan itu jangan sampai mengorbankan orang lain.

Coba bayangkan bila tindakan negatif tersebut dialami sendiri atau keluarga suporter.

Timnya diolok-olok, disamakan dengan binatang, dan sebagainya.

Atau pemain diolok-olok di hadapan keluarganya.

Sampai sekarang banyak suporter yang menjadi musuh bebuyutan.

Aremania bersitegang dengan Bonek Mania dan The Viking. Dan sebagainya.

Permusuhan dua suporter kadang terjadi di luar pertandingan atau setelah 2 X 45 menit.

Bahkan segala sesuatu yang berbau suporter atau tim lawan dianggap najis.

Masih teringat rivalitas The Jack dengan The Viking sehingga membuahkan laga Persija Jakarta dan Persib Bandung harus ditunda.

Kedua kubu pun harus kena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Menjadi suporter harus cerdas.

 Dukungan yang diberikan kepada tim jangan sampai merugikan orang lain atau tim kebanggaanya.

Kalau tim kena sanksi, suporter pasti dirugikan.

Contohnya, bila tim harus melakoni laga usiran karena suporter telah melakukan anarkis.

Suporter tidak bisa melihat pertandingan dengan permainan.

Manajemen rugi karena pendapatan dari penjualan tiket.

Sepak bola Indonesia sedang berusaha menjadi industri.

Manajemen akan berusaha keras mencari pendapatan sebesar-besarnya.

Tujuannya hanya satu, yaitu besarkan tim.

Kalau tim sudah besar pasti suporter yang senang.

Tidak ada kabar gaji pemain, atau membayar pajak telat.

Harga tiket bisa ditekan karena manajemen tidak mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket.

Ada pemasukan dari sponsor yang bisa untuk operasional tim.

Suporter memang harus mendukung kebanggaannya.

Bukan suporter kalau tidak mendukung secara fanatis.

Tapi ada batasan yang harus suporter.

Warga memiliki hak untuk mendukung tim kebanggaannya.

Pengguna jalan pun berhak menggunakan jalan, tidak peduli dari suporter lawan atau pengguna jalan lain.

Suporter pun harus menghormati harga diri pemain dan keluarga tim lawan, dan beberapa batasan lain.

Comments