Cixi Perintahkan Seluruh Orang Barat Tinggalkan China Mulai 20 Juni 1900
Dominasi asing membuat Cixi (1835-1908) semakin sentimen.
Cixi yang sudah
lama menjadi penguasa di balik layar ingin membersihkan dominasi asing.
Dia pun
memunculkan kebijakan anti-barat tidak lama setelah menjadi penguasa tertinggi Dinasti
Qing.
Sikap ini mendapat sambutan dari gerakan Yihetuan atau Yihequan atau
Gerombolan Harmoni Adil atau Tinju Harmoni Adil.
Gerakan ini ingin memurnikan tradisi
China dan membersihkan diri dari pengaruh asing.
Semua anggota gerakan ini mahir
kungfu dan dikabarkan kebal senjata.
Orang barat menyebut gerakan ini dengan
istilah Boxer (petinju).
Sebenarnya gerakan ini juga anti-pemerintah pimpinan Cixi, dan berniat
menggulingkan kekuasaan Dinasti Qing.
Cixi pun sudah mengetahui niat gerakan Boxer.
Tapi Cixi sengaja membiarkannya karena menilai gerakan ini bisa sangat menguntungkan.
Gerakan Boxer pun bersimpati kepada Cixi dan Dinasti Qing setelah keluarnya sikap
anti-barat.
Cixi menunjukan sikap resmi anti-Baratnya pada 20 Juni 1900.
Dia memerintahkan
seluruh orang Barat harus meninggalkan China, termasuk penduduk China beragama
Kristen.
Cixi mempercayakan pengusiran orang asing pada gerakan Boxer.
Serangan
dan pembunuhan terhadap orang asing dan misionaris pun dilakukan.
Menurut Ivan Taniputra dalam bukunya berjudul History of China, pejabat pertama yang menjadi korban
gerakan ini adalah petinggi Kedutaan Jepang, Suyimura.
Dia dikeroyok saat
pulang dari stasiun untuk menjemput tentara Jepang yang akan tiba di China pada
pertengahan Juni 1900.
Masuknya gerakan Boxer di Beijing dua hari kemudian membuat situasi
semakin bergejolak.
Duta Negara asing yang merasa terancam dengan kondisi ini
berniat bertemu dengan Ketua Departemen Luar Negeri, Pangeran Jing.
Sayangnya Pangeran
Jing tidak memberi jawaban.
Hanya Duta Jerman, August Freiherr von Ketteler (1853-1900)
yang bersikukuh datang menemui Jing.
Sayangnya dia tewas tertembak sebelum bertemu
Jing.
Gerakan Boxer juga mengepung beberapa kedutaan asing selama dua bulan.
Beberapa
korban pengepungan berhasil diselamatkan oleh pejabat istana yang tidak setuju
dengan ide pembantaian.
Para pejabat ini menilai ide pembantaian ini tidak
proporsional.
China tidak sedang berperang dengan negara dari kedutaan yang
dikepung.
Cixi dikabarkan sempat menyesal telah mengeluarkan ide pembantaian.
Saat
pengepungan kedutaan sedang berlangsung, Cixi memerintahkan Boxer segera menarik
anggotanya.
Anggota Boxer mengacuhkan perintah ini.
Cixi pun mengeluarkan titah
kedua kalinya.
Lagi-lagi Boxer menolak memenuhi titah Cixi.
Pengepungan baru berakhir setelah Jerman, Perancis, Rusia, Inggris,
Amerika Serikat, Australia, Italia, dan Jepang mengirim tentara ke China.
Kedatangan
tentara dari delapan berhasil membebaskan kantor kedutaan yang dikuasai anggota
Boxer.
Bahkan seluruh anggota Boxer berhasil ditumpas.
Comments
Post a Comment