Isi Telegram Mussolini Sebelum Italia Bertanding di Laga Final Piala Dunia di Perancis, 19 Juni 1938

Piala Dunia (World Cup) 1938 menorehkan sejarah baru.

Untuk pertama kalinya tim bisa mempertahankan gelar juara.

Italia yang telah menjadi juara dalam Piala Dunia 1934 kembali menjadi juara Piala Dunia 1938.

Italia menang 4-2 dari Hongaria, 19 Juni 1938.

Italia lolos dari babak penyisihan setelah menang 2-1 atas Norwegia di Stadion Velodrom, Marseille, Perancis, 5 Juni 1938.

Di babak delapan besar, Italia bertemu dengan tim tuan rumah, Perancis di Stadion Olimpiade, Paris.

Dalam laga yang digelar pada 12 Juni 1938 ini, Italia menang 3-1.

Atas kemenangan ini Italia melaju ke babak semi final.

Italia bertemu dengan Brasil di Stadion Velodrom, 16 Juni 1938.

Dalam laga yang disaksikan 33.000 penonton ini, Italia membekuk Brasil dengan skor 2-1.

Sedangkan Hongaria mengawali laga dengan melawan Hindia Belanda (Indonesia) di Stadion Velodrom Municipale, Reims, 5 Juni 1938.

Hongaria menggelontor gawang Hindia Belanda enam gol tanpa balas.

Di babak perempat final, Hongaria bertemu dengan Swiss di Stadion Victor Boucquey, Lille, 12 Juni 1938.

Hongaria menang 2-0 dari Swiss.

Dengan kemenangan ini, Hongaria melaju ke babak semi final.

Hongaria bertemu dengan Swedia.

Dalam laga di Stadion Parcs des Princes, Paris, 16 Juni 1938, Hongaria menang 5-1 dari Swedia.

Laga final digelar di Stadion Olimpiade, 19 Juni 1938.

Perdana Menteri Italia, Benito Amilcare Andrea Mussolini (1883-1945) mengirim telegram kepada punggawa timnas Italia.

Isinya sangat singkat: Vincere o morire (menang atau mati).

Laga ini serasa hidup-mati bagi pemain timnas Italia.

Selain telegram dari Mussolini, sebagaian penonton merupakan pelarian fasis Italia.

Para pelarian ini mencemooh pemain Italia selama laga.

Terlepas dari telegram dan cemoohan, Italia sudah siap menghadapi Hongaria.

Di hadapan 45.000 penonton, Italia menang 4-2 dari Hongaria.

Gol Italia dicetak Gino Colaussi (1914-1991) di menit 6, dan menit 8. Dua gol lain disumbangkan Silvio Piola (1913-1996) di menit 16, dan 82.

Sedangkan gol Hongaria dicetak Pal Titkos (1908-1988) di menit 8, dan Gyorgy Sarosi (1912-1993) di menit 70.

Tropi juara diterima kapten tim Italia, Giuseppe Meazza (1910-1979) dari Presiden Perancis, Albert Francois Lebrun (1871-1950).

Meazza memberikan salam fasis kepada Lebrun sebelum menerima tropi.

Sebagaimana dilansir goal.com dan siperubahan.com, kiper Hongaria, Antal Szabo (1910-1958) mengaku sengaja membiarkan empat gol bersarang ke gawangnya.

Dengan memberikan kemenangan kepada Italia, dia telah menyelamatkan pemain timnas Italia.

Selain bisa pulang hidup-hidup, pemain Italia juga mendapat bonus tambahan.

Dalam resepsi di Italia, Mussolini memberikan bonus kepada pemain dan tim pelatih masing-masing sebesar ₤ 8.000.

Mussolini juga memberikan medali emas fasis kepada pemain dan tim pelatih.

Comments