Hulagu Khan Bunuh Khalifah Abbasiyah, Almusta’shim di Baghdad, 10 Februari 1258

Kaisar ketiga Dinasti Ilkhanat, Hulagu Khan (1217-1262) datang ke Baghdad pertama kali pada tahun 1256.

Hulagu Khan mengajak Khalifah Abbasiyah, Almusta’shim (1213-1258) menyerbu markas kelompok pembunuh bayaran, Hasyasyin.

Tapi Almusta’shim tidak memberi jawaban permintaan Hulagu Khan.

Akhirnya Hulagu Khan menyerbu markas Hasyasyin di Iran tanpa bantuan Almusta’shim.

Dalam waktu kurang dari setahun, markas Hasyasyin berhasil ditaklukan.

Benteng Alamut yang berada di perbukitan pun dihancurkan.

Pembantaian massal mewarnai penaklukan markas Hasyasyin di Alamut.

Setelah berhasil menaklukan Hasyasyin, Hulagu Khan melayangkan ultimatum kepada Almusta’shim.

Tapi Almusta’shim tidak mau tunduk di bawah kekuasaan Dinasti Ilkhanat.

Dalam surat balasannya, Almusta’shim menyebutkan bahwa Hulagu Khan akan menghadapi murka Allah bila menyerang Baghdad.

Hulagu Khan merespon surat Almusta’shim dengan mengerahkan pasukannya ke Baghdad.

Sekitar 200.000 orang tentara bergerak ke Baghdad di bawah pimpinan Hulagu Khan sendiri.

Hulagu Khan unggul dari segi jumlah pasukan.

Dikabarkan Almusta’shim hanya memiliki sekitar 10.000 tentara saja.

Awalnya Almusta’shim memiliki tentara sekitar 100.000.

Karena kelicikan Wakil Perdana Menteri, Muhammad bin Alqami (1195-1258), banyak tentara yang dipecat menjelang kedatangan Hulagu Khan.

Saat Hulagu Khan tiba di Baghdad, hanya tersisa sekitar 10.000 orang saja.

Meskipun jumlah tentara tidak sebanding, tentara Almusta’shim sempat memukul mundur tentara Hulagu Khan.

Lambat laun tentara Almusta’shim semakin terjepit.

Benteng di pinggiran kota sudah dikuasai Hulagu Khan.

Saat kondisinya terjepit, Almusta’shim berinisiatif menyerah.

Hal ini dilakukan setelah mendapat bisikan dari Alqami.

"Saya telah menemui mereka untuk perjanjian damai. Khulagu Khan ingin mengawinkan anak perempuannya dengan Abu Bakar ibn Almusta’shim. Jadi Hulagu Khan akan menjamin posisimu. Dia tidak menginginkan sesuatu, kecuali kepatuhan."

Itulah ucapan Alqami dihadapan Almusta’shim.

Almusta’shim pun percaya dengan ucapan ini.

Makanya dia langsung menemui Hulagu Khan di bentengnya pada 10 Februari 1258.

Almusta’shim membawa mutiara, permata, dan hadiah lainnya untuk Hulagu Khan.

Almusta’shim menyerahkan hadiah didampingi petinggi istana.

Ternyata sambutan Hulagu Khan tidak seperti yang diucapkan Alqami.

Hulagu Khan langsung menangkap dan membunuh Almusta’shim dan petinggi istana.

Kematian Almusta’shim dan petinggi istana ini mengawali jatuhnya Baghdad ke tangan Hulagu Khan.

Tiga hari setelah membunuh Almusta’shim, Hulagu Khan masuk ke Baghdad dan menguasainya.

Dua tahun berada di Baghdad, Hulagu Khan banyak merusak aset-aset kota.

Mayoritas penduduk dan keluarga khalifah dibantai.

Buku-buku pengetahuan di Baitul Hikmah dibakar dan dibuang ke Sungai Tigris.

Dikabarkan Sungai Tigris sempat berwarna hitam karena tercampur tinda dari buku-buku yang dihanyutkan.

Jatuhnya Baghdad belum mengakhiri Dinasti Abbasiyah.

Ahmad bin Az-zahir Biamrillah yang bergelar Almusta’shim II sempat melarikan diri ke Mesir sebelum Hulagu Khan menguasai Baghdad.

Dari Mesir inilah Almusta’shim II melanjutkan Dinasti Abbasiyah.

Almusta’shim II hanya menjadi khalifah selama enam bulan.

Almusta’shim terbunuh dalam perang melawan tentara Mongol saat merebut Al-Haditsah, Irak pada tahun 1261.

Comments