Pemerintah Belanda Izinkan Bendera Bintang Kejoa Berkibar di Papua pada 1 Desember 1961

Indonesia dan Belanda berbeda pendapat tentang kemerdekaan Indonesia.

Bagi Belanda, Indonesia belum merdeka pada 17 Agustus 1945.

Makanya Belanda tetap melakukan agresi militer setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Belanda baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Pengakuan ini ditandai dengan penghargaan dari Belanda ke pemerintah Indonesia di Amsterdam, Belanda.

Tapi, Belanda hanya mengakui wilayah Indonesia mulai Aceh sampai Maluku.

Sedangkan Papua masih dianggap sebagai provinsi di bawah Kerajaan Belanda.

Belanda berjanji akan menjadikan Papua sebagai negara merdeka

Untuk mempercepat kemerdekaan Papua, Belanda membentuk Nieuw Guinea Raad (Dewan New Guinea).

Tokoh yang terlibat dalam dewan ini adalah:

1. MW Kaisiepo,

2. Mofu,

3. Nicolaus Youwe,

4. P Torey,

5. AK Gebze,

6. MB Ramandey,

7. AS Onim,

8. N Tanggahma,

9. F Poana,

10. Abdullah Arfan,

11. O de Rijke, dan

12. HFW Gosewisch.

Dewan ini membentuk Komite Nasional yang membantu persiapan kemerdekaan Papua.

Setelah melalui proses panjang, Komite Nasional melahirkan Manifesto Politik yang berisi:

- Menentukan nama Negara: Papua Barat; 
-   Menentukan lagu kebangsaan: Hai Tanahku Papua; 
Menentukan bendera negara: Bintang Kejora; 
Menentukan pengibaran bendera Bintang Kejora pada 1 November 1961;  
-  Menentukan lambang Negara: Burung Mambruk; dan  
-  Menentukan semboyan Negara: Satu Rakyat Satu Jiwa.

Tapi, keputusan Komite Nasional ini tidak dapat berjalan sesuai jadwal.

Pemerintah Belanda belum memberi persetujuan pengibaran Bintang Kejora pada 1 November 1961.

Pemerintah Belanda baru menyetujui pengibaran bendera Bintang Kejora di Hollandia (sekarang Jayapura) pada 1 Desember 1961.

Deklarasi kemerdekaan ini disiarkan radio Belanda dan Australia.

Kabar deklarasi Papua Barat ini membuat Soekarno berang.

18 hari setelah deklarasi Papua Barat, Soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat (Trikora).

Isi Trikora ini terdiri dari: 

Gagalkan pembentukan negara Papua; 
Kibarkan Sang Merah Putih di Papua Barat; dan  
- Mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Indonesia.

Realisasi Trikora adalah terbentuknya Operasi Mandala di bawah pimpinan Mayjend Soeharto.

Sebelum menjalankan operasi ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Abdul Haris Nasution sempat minta bantuan ke Amerika Serikat (AS).

Tapi, AS tidak mau memberi bantuan.

Akhirnya Nasution minta bantuan ke Uni Soviet.

Pemerintah Indonesia dan Uni Soviet sepakat meneken perjanjian jual-beli senjata senilai $ 2,5 miliar.

Kedekatan Indonesia dengan Uni Soviet membuat AS khawatir.

Iklim perang dingin menimbulkan kekhawatiran Indonesia terseret arus komunis.

AS pun mendesak Belanda agar bersedia berunding dengan Indonesia.

Akhirnya tercapai Perjanjian New York pada 1962.

Inti dari perjanjian New York adalah Belanda bersedia menyerahkan Papua Barat ke United Nations Temporary Executive Authority (ANTEA) bentukan PBB.

Selanjutnya UNTEA menyerahkan Papua Barat ke Indonesia.

Comments