Raden Wijaya Proklamasi Berdirinya Kerajaan Majapahit pada 10 November 1293

20.000 tentara Mongol datang ke Jawa pada 1293 untuk membalas dendam pada raja terakhir Kerajaan Singosari, Kertanegara.

Saat itu, Kerajaan Mongol minta Kerajaan Singosari tunduk.

Tapi, Kerjanegara malah mengiris telinga utusan Kerajaan Mongol.

Tentara pimpinan Ike Mese ini tidak mengetahui bila Kertanegara sudah tewas, dan Kerajaan Singosari sudah berakhir.


Menantu Kertanegara, Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan tentara Mongol untuk melampiaskan dendamnya terhadap Kerajaan Kadiri.

Di hadapan Mongol, Raden Wijaya mengungkap bahwa Kerajaan Singosari sudah ditaklukkan oleh Kerajaan Kadiri.

Raden Wijaya membujuk Ike Mese untuk menyerang Kerajaan Kadiri.

Raden Wijaya berjanji akan tunduk kepada Kerajaan Mongol setelah menjadi raja.

Ike Meke pun setuju dengan perjanjian ini.

Mendengar kerja sama ini, Raja Kadiri, Jayakatwang mengerahkan pasukannya untuk menggempur pasukan aliansi.

Ternyata pasukan Jayakatwang mengalami kekalahan.

Pasukan aliansi langsung bergerak menuju ibu kota Kerajaan Kadiri, Daha.

Tak kuasa menahan serangan tentara gabungan, Jayakatwang menyerah dan ditawan di kapal Mongol.

Raden Wijaya pun berjanji akan tunduk kepada Mongol.

Dia minta kembali ke Majapahit untuk menyiapkan upeti bagi kaisar Kubilai Khan.

Ike Mese pun setuju.

Dikawal 200 tentara Mongol, Raden Wijaya kembali ke Majapahit.

Bukannya menyiapkan upeti, Raden Wijaya malah membunuh dua perwira dan semua tentara yang mengawalnya.

Ike Mese yang masih berada di Daha tidak mengetahui pembantaian di Majapahit.


Justru Ike Mese malah menggelar pesta kemenangan atas Kerajaan Kadiri.

Raden Wijaya memanfaatkan kesempatan ini untuk menggempur Ike Mese.

Serangan tak diduga membuat tentara Mongol kalang kabut.

Ribuan orang tewas, dan sebagaian melarikan diri.

Tentara Mongol yang melarikan diri terus dikejar sampai Pelabuhan Ujunggaluh yang sekarang bernama Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Kemenangan ini mengantarkan Raden Wijaya menjadi penguasa atas wilayah yang pernah dikuasai Kerajaan Singosari.

Raden Wijaya memproklamirkan berdirinya Kerajaan Majapahit pada 10 November 1293.

Raden Wijaya pun menobatkan dirinya menjadi raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana.

Ada yang mengatakan penobatan ini terjadi pada 12 November 1293.

Raden Wijaya memberi kedudukan kepada orang-orang yang berjasa atas pendirian Kerajaan Majapahit.

Nambi diangkat menjadi patih (perdana menteri), Ranggalawe menjadi Adipati Tuban, dan Lembu Sora sebagai pelatih Daha (Kadiri).


Raden Wijaya membentuk tujuh badan untuk menjalankan pemerintahannya.

Rakryan Mahamentri Katrini (sekretaris negara), Rakryan Mantri ri Pakirakiran (Dewan Menteri atau Badan Pelaksana Pemerintah), Patih Negara Bawahan, Pejabat Hukum Keagamaan, Pasangguhan, Dharmaputra, Juru Panglasan (Duta Besar atau Utusan Negara).

Comments