50.000 Orang Meninggal Akibat Badai Topan di Kalkuta, 5 Oktober 1864

Masa pendudukan Inggis atas India, termasuk Kalkuta, sejak tahun 1690 menyebabkan kesengsaraan.

Kesenjangan ekonomi terjadi antara Inggris sebagai penguasa dan penduduk Kalkuta sebagai yang dikuasai.

Pendatang Inggris bisa membangun rumah megah dan kokoh.

Sedangkan penduduk Kalkuta hanya bisa tinggil di gubuk reyot.

Penderitaan ini ditambah dengan badai topan yang menerjang pada 5 Oktober 1864.

Badai topan ini merobohkan gubuk reyot penduduk Kalkuta.

Badai topan juga menerbangkan bangunan kokoh dan megah milik penguasa Inggris.

Awal dari bencana ini adalah terbentuknya angin puyuh di Teluk Benggala.

Tidak lama setelah terbentuk, angin topan langsung masuk ke Sungai Hooghly.

Angin topan dalam bentuk gelombang udara setinggi 12 meter masuk ke Kalkuta melalui pelabuhan yang sangat padat.

Saat kejadian berlangsung, ada sekitar 300 kapal sedang bertambat lengkap dengan peralatan dan muatannya.

Angin topan menyapu dan menenggelamkan semua peralatan dan muatan.

Selain kerugian materi di pelabuhan, total korban jiwa disapu gelombang mencapai 50.000 orang lebih.

Penyakit susulan menerpa korban selamat.

Persediaan udara yang tersisa terkontaminasi dengan bangkai dan kotoran manusia.

Keadaan ini menyebabkan binatang pembawa penyakit datang ke Kalkuta.

Tipus, kolera, radang paru-paru, influenza, malaria, dan demam berdarah menjadi bencana baru setelah gelombang udara dan angin puyuh berakhir.

Selama beberapa minggu saja, korban baru akibat penyakit susulan ini mencapai 30.000 orang.

Satu tahun sebelum kejadian, wabah kolera sudah mewabah yang dimulai dari Sungai Gangga.

Tidak lama kemudian wabah ini menyebar ke seluruh India, China, Jepang, dan Indonesia.

Kotoran yang dihasilkan bencana menyebabkan kolera semakin mengganas.

Angin topan susulan dalam skala kecil memicu virus bergerak ke sepanjang Sungai Mediterania, Afrika Utara, Kepulauan Karibia, dan pantai timur Amerika Serikat.

Sekarang kondisi Kalkuta sudah berubah.

Banyak tempat wisata yang menarik di Kalkuta, India.

Misalnya Masjid Nahkoda, Gereja Katedral St. Paulus, Kuil Budha Jepang, Planetarium Birla, Akademi Seni, Perpustakaan Nasional, Museum Anak Nehru, Museum Terapung, Stadion Ranji, lintasan balapan, lapangan golf, dan polo air.

Tapi sarana pariwisata ini tidak mampu menggubah wajah Kalkuta yang kumuh dan kotor.

Comments