Tentara Bolivia Eksekusi Mati Che Guevara, 9 Oktober 1967

Presiden Kuba, Fidel Castro mengumumkan pengunduran diri Ernesto Guevara Lynch de La Serna dari kabinet pada 1965.

Gerilyawan yang akrab dipanggil Che Guevara itu segera meninggalkan Kuba setelah mengundurkan diri dari kabinet.

Bersama 15 pengikutnya, Che masuk ke Bolivia.

Tujuannya untuk menciptakan revolusi merah di Bolivia, dan beberapa negara Amerika Selatan.

Kedatangannya ke Bolivia tidak mendapat sambutan dari kaum revolusioner Bolivia.

Partai Komunis Bolivia tidak memberikan dukungan kepada Che.

Begitu pula kalangan petani yang akan diperjuangkan Che.

Sampai dua tahun berada di Bolivia, Che belum mendapat dukungan banyak.

Bahkan penangkapan Che berdasar bantuan beberapa petani sekitar.

Badan rahasia Amerika Serikat dan tentara Bolivia berhasil menangkap Che pada 8 Oktober 1967.

Che tidak memiliki alternatif lain selain menyerah saat penggerebekan.

Dia hanya ditemani 22 orang gerilyawan.

Kondisi kesehatannya pun sedang drop.

Kaki kanannya terluka akibat tembakan dalam perang gerilya sebelumnya.

Penampilan Che lebih mirip gembel daripada tokoh kharismatik.

Che minta tentara Bolivia tidak menembaknya.

Penangkapan hidup-hidup lebih berharga daripada kematiannya.

Che memang ditangkap hidup-hidup.

Tentara Bolivia membawanya ke kota La Higuera, dan menahannya di sebuah rumah binatu.

Di rumah ini pula Che dieksekusi mati pada 9 Oktober 1967.

Jenazahnya dibaringkan di meja kerja rumah binatu itu untuk dipotret oleh tentara Bolivia.

Hasil jepretan ini disebar ke seluruh dunia untuk membuktikan kematiannya.

Sebab, sebelumnya desas-desus kematian Che sudah beberapa terdengar, tapi tidak terbukti.

Tidak cukup memotret wajah, tentara Bolivia pun memotong kedua tangan Che.

Tangan Che ini dikirim ke Argentina untuk diambil sidik jarinya.

Sidik jari ini pula yang dijadikan alat bila ada bantahan dari Kuba maupun kaum revolusioner.

Selama berada di tempat persemayaman ini, 10 orang tentara menjaga jenazah Che.

Pemerintah Bolivia khawatir jenazah Che dicuri kaum revolusioner.

Dua hari kemudian, helikopter membawa jenazah Che setelah pemotretan dan pemotongan tangannya.

Jenazahnya diterbangkan ke Vallegrande, sekitar 80 kilometer dari La Higuera.

Jenazah Che dikuburkan di pekuburan massal.

Pemerintah Bolivia tidak pernah mengungkap kuburan Che kepada publik.

Pemerintah Bolivia khawatir Che akan dimitoskan oleh kaum revolusioner.

Lokasi kuburan Che baru terungkap pada tahun 1997 oleh sineas asal Belanda, Peter de Kock.

Dalam film dokumenter berjudul 'The Hands of the Che Guevara', De Kock menggambarkan lokasi kuburan Che.

Ternyata tulang belulang yang diduga milik Che ditemukan di bawah landasan pendaratan pesawat di Vallegrande, Bolivia.

Sayangnya kerangka tangan Che tidak ditemukan bersamaan kerangka tubuhnya.

Potongan tangan Che masih menjadi misteri.

Jari di potongan tangannya digambarkan setengah menggenggam.

Ujung jarinya terlihat menghitam bekas tercelup tinta.

Berdasar pengakuan Roberto Salas, Fidel Castro sempat menyimpan dua potongan tangan itu.

Bagaimanapun nasib tragis yang dialaminya, Che menjadi simbol perlawanan.

Che menjadi kebanggaan kaum muda.

Wajahnya menempel di kaus, poster, dan sebagainya.

Comments