Peristiwa Sebelum Pembentukan PBB di Amerika Serikat, 24 Oktober 1945

Sebuah rumah di Washington, Amerika Serikat bernama Dumbarton Oaks menjadi saksi berdirinya lembaga yang nantinya bernama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Wakil dari Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, Inggris, dan China bertemu di rumah itu pada Agustus 1944.

Di antara materi pertemuan adalah terkait Dewan Keamanan dan hak veto yang diberikan kepada anggota.

Pertemuan ini benih terbentuknya PBB.

Sebelumnya, Presiden AS, Franklin Delano Roosevelt, dan Perdana Menteri (PM) Inggris, Winston Churchill bertemu di atas Kapal Kerajaan Inggris, HMS Prince of Wales pada 1941.

Pertemuan di wilayah Argentina ini menghasilkan Piagam Atlantik yang menjadi dasar pembentukan PBB.

Pertemuan terakhir digelar di San Francisco pada 25 April sampai Juni 1945.

Berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang digelar terbatas, pertemuan terakhir diikuti sekitar 50 negara.

50 negara ini yang  kemudian disebut sebagai anggota pendiri atau anggota asli.

Dokumen yang ditandatangani 50 negara inilah yang kemudian disebut Piagam PBB.

Semua perwakilan negara memang sudah membubuhkan tanda tangan dalam pertemuan tersebut.

Tapi, momen ini tidak menjadi sebagai hari jadi PBB.

Perwakilan negara itu harus kembali ke negaranya untuk meminta pengesahan.

Semua anggota asli baru mendapat pengesahan dari pemerintah masing-masing pada 24 Oktober 1945.

Tanggal pengesahan inilah yang dijadikan hari jadi berdirinya PBB.

Awalnya organisasi menampati bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York.

Saat ini PBB menempati gedung 39 lantai di United Nations Plaza, New York.

Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas tujuh hektare hasil hibah dari AS.

Tapi, ada yang mengatakan tanah itu bukan dibeli oleh AS.

PBB sendiri yang membeli dari John D Rockfeller untuk 8,5 juta dollar AS.

Pembangunan gedung ini melibatkan berbagai negara, seperti Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan sebagainya.

Semua arsitek ini bekerja di bawah pimpinan Wallace K Harrison.

Saat ini PBB memiliki lima organ utama, yaitu Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial.

Dari lima organ ini, Dewan Keamanan yang paling berperan mengendalikan kondisi sosio-politik suatu negara.

Organ ini memiliki dua jenis keanggotan, yaitu anggot tetap, dan anggota tidak tetap.

Lima anggota tetap Dewan Keamanan adalah China, Rusia, Perancis, Inggris, dan AS.

Tugas utama Dewan Keamanan adalah menjaga keamanan dan keamanan seluruh negara.

Saat ini PBB memiliki 193 anggota.

Dalam sejarahnya, hanya Indonesia yang pernah menyatakan keluar dan bergabung lagi ke PBB.

Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1965.

Indonesia keluar dari PBB karena Presiden Soekarno menganggap PBB boneka dari imperialisme dan neo-kolonialisme dengan menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan.

Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada 28 September 1966.

Comments