Surat Arthur James Balfour Tertanggal 2 November 1917: Inggris Dukung Pembentukan Negara Israel

Inggris sempat kewalahan menghadapi Jerman dalam Perang Dunia I.

Inggris berusaha mencari bantuan untuk mengatasi kekurangan pasukan dan kebutuhan logistik.

Amerika Serikat (AS) diharap dapat memberikan bantuan kepada Inggris untuk melanjutkan peperangan.

Tapi, tidak mudah membujuk AS terlibat dalam peperangan.

Saat Perang Dunia I baru berkecamuk, AS sudah mengambil kebijakan non-intervensi.

Kebijakan ini menjadi sinyal AS tidak akan terlibat dalam perang dan berusaha menciptakan perdamaian.

Saat kapal-U milik Jerman menabrak kapal pelayaran Inggris, RMS Lusitania pada 1915, AS tetap terlibat dalam perang.

Presiden AS, Woodrow Wilson hanya menuntut Jerman memberlakukan serangan terhadap kapal.

AS baru terlibat dalam perang pada 1917.

Keterlibatan AS dalam peperangan membuat Menteri Luar Negeri Jerman, Arthur Zimmermann mengajak Meksiko dalam perang.

Sebagai kompensasi keterlibatan dalam perang, Jerman akan membantu Meksiko dalam perebutan kembali Texas, New Meksiko, dan Arizona yang dikuasai AS dalam Perang Meksiko-Amerika.

Tapi, Meksiko menolak permintaan Jerman.

Telegram ini bocor ke media massa dua bulan kemudian.

Publik AS pun marah dengan mencuatnya pemberitaan isi telegram tersebut.

Wilson mengumumkan AS terlibat dalam perang satu bulan kemudian.

AS langsung bergabung di Blok Sekutu melawan Blok Sentral.

Blok Sekutu memulai peperangan dengan kemenangan.

Sebenarnya perubahan sikap AS yang sangat penting ini bukan tanpa sebab.

Inggris mendekati petinggi Yahudi untuk mempengaruhi Kongres dan Presiden AS.

Saat itu petinggi Yahudi memang sangat dekat dengan Kongres dan Presiden AS.

Bahkan lobi Yahudi ini mampu mempengaruhi keputusan Kongres dan Presiden AS.

Tidak mengherankan AS langsung mau terlibat dalam perang.

Beberapa tahun pasca perang, beredar surat tertanggal 2 November 1917.

Surat ini ditulis Sekretaris Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour yang ditujukan kepada penyandang dana zionis internasional, Lord Rothchild.

Dalam surat ini, Arthur mendukung pembentukan tanah air Yahudi di wilayah Palestina.

Inggris pun berjanji akan mengucurkan bantuan demi terwujudnya tanah air bagi kaum Yahudi.

Surat ini diduga sebagai bentuk kompensasi tidak langsung Yahudi dalam Perang Dunia I.

Saat mengeluarkan surat ini, Inggris sudah menyadari potensi konflik yang akan muncul setelah berdirinya Negara Yahudi.

Dalam surat itu juga, Inggris akan mencarikan solusi agar berdirinya negara Yahudi tidak merugikan warga Arab Palestina.

Di sisi lain, Inggris juga tidak akan meminjamkan negara Palestina milik warga Arab saat imigrasi besar-besaran kaum Yahudi.

Bagi kaum Yahudi, memiliki negara sendiri merupakan impian.

Dalam sejarahnya, Kaum Yahudi sudah beberapa kali menjadi korban kekerasan dan pembunuhan.

Beberapa negara seorang tidak mengakui eksistensi Yahudi.

Berdirinya negara Yahudi diharap dapat melindungi komunitas Yahudi.

Comments