Peringatan Hari Raya Orang Suci Berubah Jadi Duka di Portugal, 1 November 1755

Umat Kristen selalu memperingati Hari Raya Orang Suci setiap tanggal 1 November.

Perayaan ini untuk menggugah umat mengikuti jejak orang suci.

Berbagai doa dipanjatkan dan ditujukan kepada orang suci.

Sebagaimana umat Kristen di negara lain, umat Kristen di Lisbon, Portugal pun merayakannya pada 1 November 1755.

Tapi, perayaan kali ini berubah menjadi duka.

Saat umat mengikuti misa pagi hari, tiba-tiba terdengar suara gemuruh diikuti goncangan hebat.

Beberapa salib di gereja berjatuhan, keca jendela hancur, dan marmer retak dan pecah.

Gereja langsung rata dengan tanah.

Goncangan bumi berkekuatan 8,6 Skala Richter (SR) pagi itu tidak hanya menghancurkan gereja.

Sekitar 18.000 dari total 20.000 bangunan di kota itu ambruk.

Goncangan bumi bukan penyebab utama banyaknya korban.

Setelah bumi bergoncang tiga kali, permukaan air laut tiba-tiba menyusut.

Warga takjub karena berhasil melihat permukaan laut.

Sebelum ketakjubannya hilang, air kembali datang dalam bentuk gelombang setinggi 18 meter.

Gelombang ini langsung memporak-porandakan bangunan.

Akibat goncangan hebat, lilin di dalam gereja dan api pemasakan ikut terlempar.

Kebakaran besar mempercepat musnahnya puing-puing bangunan.

Berbagai peninggalan sejarah musnah dalam bencana ini.

Sekitar 200 lukisan karya pelukis ternama ikut musnah, seperti lukisan karya Titian Rubens dan Carreggio.

Begitu pula buku langka sebanyak 100.000 eksemplar koleksi istana Marques de Lourical pun musnah.

Di antara buku yang hilang adalah manuskrip Kaisar Romawi Suci, Charles V dan peta para penjelajah Porutis.

Besarnya dampak bencana membuat Imam Besar turun tangan.

Imam Besar menganggap bencana ini disebabkan banyaknya pendosa berkeliaran di Lisbon.

Pemimpin gereja menyarankan raja melenyapkan para pendosa.

Raja pun memenuhi permintaan gereja dengan menggantung dan memenggal para pendosa di depan publik.

Eksekusi terhadap para pendosa baru berakhir setelah fisikawan asal Inggris, John Mitchell mengungkap temuannya.

Menurut Mitchell, para pendosa bukan penyebab bencana dasyat tersebut.

Bencana yang melanda Lisbon adalah fenomena alam dan tidak berkaitan dengan para pendosa.

Comments