Adolf Hitler Selamat dari Bom Beer Hall Putsch, 8 November 1939

Setelah mengusai Jerman, Adolf Hitler (1889-1945) selalu menggelar pertemuan di Aula Beer Putsch.

Pertemuan ini untuk kegagalan upaya pemberontakan pimpinan Hitler pada 1923 lalu atau yang biasa disebut Beer Hall Putsch.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Hitler juga merayakan kegagalan revolusi itu pada 8 November 1939.

Hitler tidak pernah absen dalam peringatan revolusi gagal ini.

Johann Georg Elser (1903-1945) memanfaatkan momen ini untuk menghabisi nyawa Hitler.

Elser menanam bom dibawah podium untuk berbicara tentang Hitler.

Untuk memuluskan ambisinya, Elser meninggalkan Kota Heidenheim dan pergi menuju Kota Munich pada 1938.

Kedatangannya ke Munich untuk membunuh tiga orang.

Selain ingin membunuh Hitler, Elser juga akan membunuh Hermann Goring (1893-1946), dan Joseph Goebbels (1897-1945).

Dua orang ini juga dianggap pemicu kesengsaraan warga Jerman.

Saat itu Goring menjabat sebagai Generalferdmarschall atau panglima tinggi angkatan darat (AD).

Sedangkan Goebbels adalah Menteri Propaganda.

Elser menyempatkan diri datang ke peringatan Beer Hall Putsch di tahun pertama kedatangannya di Munich.

Kedatangannya ke Beer Hall Putsch untuk memastikan rencananya akan berjalan lancar.

Dia melihat penjagaan keamanan terlalu longgar sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjalankan aksinya.

Usai dari Beeer Hall Putsch, Elser berjalan-jalan keliling Munich.

Dia melihat kaum Yahudi mengalami berbagai kekejaman dan kekerasan di sepanjang jalan Munich.

Dia pun sempat menyaksikan tragedi Kristallnacht atau Malam Kristal.

Banyak kaun Yahudi yang menjadi korban dari kekejaman tentara Nazi.

Kondisi ini memantapkan Elser menjalankan aksinya.

Hanya satu kunci untuk membalas kekerasan di Jerman, yaitu membunuh Hitler.

Elser memilih peringatan Beer Hall Putsch tahun berikutnya untuk menghabisi nyawa Hitler.

Sebulan sebelum peringatan Beer Hall Putsch tahun 1939, Elser sudah memilih penginapan tidak jauh dari titik peringatan.

Bersamaan penataan panggung, Elser menanamkan bom waktunya.

Elser selalu mengendap-endap setelah semua pekerja meninggalkan pekerjaan.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penjagaan tetap longgar.

8 November 1939 tiba.

Hitler kelelahan memimpin Perang Dunia II yang sudah meledak.

Awalnya dia berencana datang ke Beeer Hall Putsch.

Mengingat pentingnya peringatan ini, Hitler tetap datang sesuai agenda.

Tapi, Hitler hanya bicara lebih singkat daripada biasanya.

Dia meninggalkan Beeer Hall Putsch pada pukul 21.08 waktu setempat.

Dia langsung menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Berlin.

Bom meledak pada pukul 21.20 waktu setempat.

Delapan orang dilaporkan meninggal, dan 63 orang lainnya terluka.

Elser sudah meninggalkan lokasi sebelum bom meledak.

Dia berencana melarikan diri menuju Swiss.

Saat tiba di perbatasan, Elser kena razia.

Awalnya petugas di perbatasan tidak mencurigai Elser terlibat dalam pengeboman.

Petugas menemukan tiket masuk Beer Hall Putsch di mantel Elser.

Petugas langsung membawa Elser ke Munich untuk diinterogasi.

Di hadapan interogator, Elser membantah terlibat dalam pengeboman.

Bukti keterlibatannya terlihat dari luka memar di lutut Elser.

Ternyata sebelum Hitler tiba, Elser sempat merangkat ke bawah podium untuk mengaktifkan bom waktu.

Beberapa petugas Beer Hall Putsch pun dimintai keterangan terkait pengeboman.

Ternyata ada petugas yang sering melihat Elser mondar-mandir di sekitar lokasi pengeboman sebelum peringatan Beer Hall Putsch.

Setelah mengaku terlibat dalam pengeboman, Elser mendekam di kamp konsentrasi di Dachau.

Elser selalu mengaku bahwa aksinya dilakukan sendiri.

Tapi, Nazi bersikukuh bahwa Elser berkonspirasi dengan Inggris.

Apalagi sehari setelah pengeboman, Nazi juga menangkap dua agen Inggris.

Elser baru ditembak mati di kamp konsentrasi di Dachau pada 9 April 1945 atau beberapa pekan sebelum Perang Dunia II berakhir.

Comments