Mahasiswa Iran Kepung Kedutaan AS di Teheran, 4 November 1979

Kondisi Iran sedang memanas.

Perdana Menteri Iran, Shapour Bakhtiar menyarankan Shah Iran, Mohammad Reza Pahlevi mengungsi.

Raja terakhir Iran dan keluarganya harus meninggalkan Iran demi ketentraman.

Shah dan keluarganya memenuhi saran Shapour.

Shah dan keluarga bersedia meninggalkan Iran.

Eksodus keluarga kerajaan dibagi dalam dua gelombang.

Ibu, keluarga dekat, dan anak-anak Shah meninggalkan Iran dulu.

Rombongan pertama ini menuju Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Demonstrasi menyambut kedatangan keluarga kerajaan di AS.

Demonstran adalah kelompok yang mendukung penggulingan Shah.

Shah menyusul meninggalkan Iran beberapa hari kemudian.

Hanya permaisuri Farah Diba yang menemani Shah.

Shah menggunakan pesawat pribadi menuju Assuan, Mesir.

Setelah dari Mesir, Shah menuju Maroko, Bahama, dan terakhir menuju Meksiko.

Dalam masa pengungsian ini, Shah menderita batu empedu dan membutuhkan operasi.

Ada tawaran agar Shah berobat di Swiss.

Tapi, Shah bersikukuh minta pengobatan di Amerika Serikat.

Weill Cornell Medical, New York diharap mampu mengobati batu empedu Shah.

Tapi, Presiden AS Jimmy Carter tidak memenuhi permintaan Shah.

Carter tidak mau mengambil resiko untuk menampung Shah di AS.

Akhirnya disepakati Shah tidak menggunakan nama asli selama berobat di New York.

Shah menggunakan nama Dadid D Newsom.

Kabar kedatangan Shah ke AS langsung terdengar di Iran.

Ribuan mahasiswa mengepung Kedutaan AS di Teheran pada 4 November 1979.

Melihat banyaknya massa, orang di dalam kedutaan berusaha meninggalkan kedutaan.

Upaya melarikan diri ini dibagi menjadi dua gelombang.

Enam orang gelombang pertama berhasil keluar dari keduataan.

Rombongan pertama menuju Kedutaan Besar Britania Raya.

Tapi, rombongan gelombang kedua gagal kabur, termasuk Konsul Jenderal, Richard Morefield.

Massa melihat rombongan kedua ini yang akan keluar dari kedutaan.

Massa langsung membawa Richard dan pegawai lain masuk ke dalam kedutaan.

Ada sekitar 66 orang yang masih tertahan di dalam kedutaan.

Keberhasilan penguasaan aset AS di Teheran merambah ke beberapa kota lain.

Demonstran berhasil menguasai sejumlah aset AS di Kota Tabriz dan Kota Shiraz.

Secara umum, nasib para sandera hampir sama: para sandera tidak dapat berkomunikasi dengan pemerintah AS maupun kerabat.

Penyanderaan ini memang dilakukan demontran.

Tapi, pemerintah baru Iran tidak melakukan apapun.

Bahkan pemerintah baru Iran cenderung melegalkan aksi penyanderaan yang dilakukan mahasiswa.

Bagi pemerintah baru Iran, aset AS di Teheran adalah pusat pengintaian.

Pemerintah Iran pun meminta AS mengembalikan Shah ke Iran.

Tapi, pemerintah AS bersikukuh tidak memenuhi permintaan demontran dan pemerintah Iran.

Tiga pekan setelah penyanderaan, demontran mulai melunak.

Beberapa sandera non-AS dibebaskan.

Sedangkan 52 sandera berkebangsaan AS masih tertahan di dalam gedung.

AS menjalankan Operasi Cakar Elang (Operation Eagle Claw) untuk membebaskan para sandera.

Tapi, operasi gagal, dan mengakibatkan delapan tentara tewas.

Kegagalan ini membuat AS membekukan aset Iran senilai $8 miliar yang tersimpan di AS.

Sejak saat itu hubungan kedua negara memanas.

Saat hubungan kedua negara memanas, Shah meninggalkan AS.

Tapi, hengkangnya Shah dari AS tidak mendinginkan hubungan kedua negara.

Krisis Iran baru berakhir setelah dimediasi oleh Aljazair.

AS sepakat tidak akan mengintervensi politik dan militer Iran.

AS juga berjanji akan mencairkan aset Iran yang dibekukan.

AS pun berjanji akan menghentikan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Sedangkan Iran berjanji membayar utang jaman Shah, dan membebaskan sandera.

Iran segera membebaskan 52 sandera tidak lama setelah penandatanganan perjanjian.

Sayangnya sampai sekarang AS belum memenuhi janjinya.

Comments