Christopher Columbus Mendarat di Pulau Guanahani, 12 Oktober 1492

Jatuhnya Konstatinopel ke Kesultanan Utsmaniyah pada abad 15 mengakibatkan terputusnya jalur perdagangan Eropa dan Asia Barat di Laut Tengah.

Bangsa Eropa tidak bisa datang ke Kosntatinopel dan Venesia yang menjadi pelabuhan transit.

Pedagang Eropa dapat membeli barang-barang Asia di tempat-tempat seperti Alexandria.

Bangsa Eropa pun berpikir pergi ke Timur untuk mencari pusat rempah-rempah.

Mereka berharap bisa sampai ke Asia dan memaksa kesultanan Islam membeli produk Asia dari bangsa Eropa.

Lewat Laut Tengah tidak mungkin dilakukan karena jalur perdagangannya masih dikuasai Kesultanan Utsmaniyah.

Satu-satunya jalur yang bisa dilalui adalah ke barat atau melalui Samudra Atlantik.

Di antara orang Eropa yang tertarik pergi ke Timur adalah Christopher Columbus.

Columbus percaya bahwa bumi berbentuk bulat, dan beranggapan kapal bisa sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.

Pengelana kelahiran Italia ini mengemukakan keinginannya kepada Ratu Isabella.

Tanpa persetujuan Raja Ferdinand, Ratu Isabella menyetujui permohonan Columbus dan bersedia membiayai ekpedisi ke Timur.

Hasil ekspedisi akan diserahkan ke Ratu Isabella sebesar 80 persen.

Sedangkan bagian untuk Columbus hanya sebesar 20 persen.

Columbus berangkat dengan membawa tiga kapal dari Kota Palos, Spanyol pada awal Agustus 1492.

Kapal pertama bernama Santa Maria memiliki bobot antara 100-120 ton sepanjang 24-26 meter, dan berdaya angkut 40 orang.

Kapal ini dinahkodai sendiri oleh Columbus.

Kapal kedua bernama Pinta sepanjang 20-21 meter dengan bobot 60 ton, dan berdaya angkut 20 orang.

Kapal ini dinahkodai Vicente Janes Pinzon.

Sedangkan kapal ketiga bernama Nina yang bobot, pajang, dan daya angkutnya sama dengan kapal kedua.

Kapal ketiga ini dinahkodai Martin Alfonso.

Dalam perjalanan menuju Timur Jauh, Columbus berbekal peta yang biasa digunakan pedagang muslim.

Columbus juga membawa buku berjudul Akhbar az-Zaman karya Abul Hassan al-Mashudi.

Setelah mengarungi lautan sepanjang 2400 kilometer, Columbus mendarat di Pulau Guanahani pada 12 Oktober 1492.

Awalnya Columbus mengira pulau yang disinggahinya masih perawan dan belum berpenghuni.

Saat masuk lebih jauh ke dalam pulau, Columbus menemukan pemukiman Bangsa Lucayan.

Columbus mengira sudah tiba di India sehingga dia menyebut penduduk sekitar dengan sebutan Indian.

Padahal penduduk tersebut adalah Bangsa Lucayan.

Diperkirakan saat Columbus tiba di kepulauan itu, jumlah Bangsa Lucayan sekitar 40.000 orang.

Keberadaan Bangsa Lucayan di Pulau Guanahani menunjukan bahwa Columbus bukan orang pertama yang tiba di Benua Amerika.

Nenek moyang Bangsa Lucayan berasal dari Asia.

Selain itu, Bangsa Viking juga dikabarkan telah datang lebih dulu ke Benua Amerika sebelum Columbus.

Kedatangan Columbus bisa menjadi tonggak perubahan.

Pendaratan Columbus di Pulau Guanahani menjadi awal kolonisasi Eropa di Amerika.

Berlahan tapi pasti, kedatangan Bangsa Eropa ini mengubah alam, populasi, flora, dan fauna di Amerika.

Bahkan Suku Indian pun harus hidup di daerah reservasi.

Saat ini diperkirakan ada 300 reservasi di Amerika Serikat.

Padahal jumlah suku India mencapai 500 suku.

Comments