Kisah Cinta Terpisah Jarak

Aku bertanya kepada seorang sahabat, "Apa solusimu ketika aku terlalu lelah untuk bertahan, tetapi terlalu cinta untuk untuk melepaskan?".

Dia menjawab, "Cinta adalah kuatmu dalam bertahan, tetapi melepaskan jika kuatmu tidak dihargai".

Sepenggal coretan di atas aku ambil dari profil picture seorang teman di Blackberry Messenger (BBM).

Dalam profil picture itu tertulis memori tanggal 26 Agustus 2012.

Aku tidak tahu maksudnya.

Mungkin dia menunjukan profil picture itu untuk pacarnya yang ada di Bali.

Sayangnya pacarnya tidak membawa BlackBerry (BB).

Dipastikan pacarnya tidak tahu bila DP itu diperuntukan untuknya.

Selama ini dia hanya berpacaran jarak jauh.


Kadang dia yang datang ke Bali. Kadang pacarnya yang datang ke Malang.

Butuh banyak pengorbanan untuk mempertahankan cinta jarak jauh.

Hanya untuk berkomunikasi, minimal butuh dana untuk kirim SMS.

Kalau ingin bertemu, harus menunggu moment tepat, seperti saat liburan.

Itu pun butuh dana lebih banyak.

Transportasi, biaya penginapan, dan biaya makan selama sambang pacar.

Percintaan jarak jauh pun butuh saling percaya.

Keduanya harus bisa menjaga perasaan pasangannya.

Masalahnya ketika berpisah di jarak jauh itu, ada tawaran lebih menarik dari orang yang ada di dekatnya.

Kemungkinan besar rasa cinta akan luntur.

Seumur hidup, dua kali aku merasakan cinta jarak jauh.

Pertama saat duduk di bangku kuliah.

Aku harus menyelesaikan kuliah di Malang.

Sedangkan pacarku ada di Madiun untuk bekerja.

Saat itu ponsel masih belum segencar sekarang.

Pacarku tidak memiliki ponsel.

Bila ingin komunikasi, aku harus menghubungi melalui ponsel teman kos-nya.

Bila ada uang dan waktu luang, aku pergi ke Madiun.

Tujuanku hanya satu: aku ingin memastikan rasa cinta itu masih ada.

Aku harus rela mengeluarkan uang lebih banyak daripada kebutuhan hidupku selama di Malang.

Uang ini adalah jatah bulanan yang kuperoleh dari orang tua.

Makanya setelah dari Madiun, aku selalu berpikir solusi memenuhi kebutuhan hidupku.

Percintaan jarak jauh pertama gagal.

Dia memilih menjalin hubungan dengan anak Madiun.

Dari temannya, aku mendengar bahwa dia akan segera menikah dengan orang yang dicintainya.

Bahkan orang tuanya dengan orang tua si cowok sudah sering berkomunikasi.

Aku memilih menjauh daripada merusak hubungan dengan orang lain.

Hubungan jarak kedua kualami saat aku berada di Bali.

Berbeda saat masih kuliah, aku tidak leluasa bertemu dengan orang yang kucintai.

Aku terikat kerja di Bali.

Sedangkan pacarku juga kerja di Malang.

Aku dan dia hanya bisa bertemu kalau aku libur, dan pulang ke Jawa.

Itu pun kalau aku ada waktu untuk ke Malang.

Kalau tidak ada waktu, aku langsung kembali ke Bali tanpa bertemu.

Satu-satunya untuk menjaga hubungan hanya melalui ponsel.

Makanya setiap pekan aku selalu membeli kartu perdana sekali pakai.

Kartu perdana ini hanya kuambil bonusnya agar bisa berbincang panjang.

Aku tidak peduli keesokan harinya bakal ngantuk atau tidak.

Dalam benakku, ini adalah konsekwensi menjalin hubungan jarak jauh.

Menjalin percintaan jarak jauh sangat penting untuk menumbuhkan kesabaran dan kepercayaan.

Beragam kabar pasti akan kita dengar selama menjalin percintaan jarak jauh, baik positif maupun negatif.

Saat mendengar berita negatif, inilah kesabaran dan kepercayaan kita diuji.

Bila kita tidak sabar dan cerdas menyikapi, hubungan jarak jauh dipastikan akan kandas.

Percintaan jarak jauh bisa menumbuhkan rasa kangen.

Sebenarnya percintaan jarak dekat pun bisa menumbuhkan rasa kangen.

Tapi rasa kangen pasangan yang menjalin percintaan jarak dekat mudah terealisasi.

Bahkan setiap seseorang kangen, pasangannya bisa segera memenuhinya.

Pertemuan yang terlalu intens bila tidak disertai improvisasi akan mudah memunculkan rasa bosan.

Dampaknya, hubungan yang sudah terjalin akan kandas.

Ini berbeda dengan pasangan yang menjalin percintaan jarak jauh.

Akumulasi rasa kangen inilah yang menjadi tantangan untuk mengharmoniskan hubungan.

Tentunya bila akumulasi rasa kangen ini disertai dengan rasa percaya kepada pasangan.

Jangan memandang terlalu curiga pada pasangan.

Baik pria maupun wanita, tidak akan senang bila pasangannya memandang dengan rasa curiga.

Comments