Kegagalan itu Wajar


"Saya sering katakan kepada pemain, jangan pernah takut gagal. Kalau takut gagal, kita akan selalu gagal. Siapapun pernah melakukan kesalahan."

Kalimat ini keluar dari bibir pelatih Arema Cronous, Rahmad Darmawan (RD).

Dia menjawab pertanyaan wartawan soal kegagalan Greg Nwokolo mengeksusi tendangan penalti dalam laga Arema Cronous lawan Barito Putra di Stadion Kanjuruhan, Minggu (1/9/2013).

Bila Greg sukses mengeksekusi tendangan penalti, Arema Cronous mendapat tiga poin dari pertandingan itu.

Setiap orang pernah merasakan kegagalan.

Ilmuwan gemilang pun pernah membuat ciptaan gagal.

Begitu pula penemu bola lampu,  Thomas Alva Edison (1947-1931).

Penemu bola lampu yang sekarang bisa dinikmati banyak manusia pernah merasakan kegagalan.

Edison dikabarkan melakukan kegagalan sebanyak 10.000 kali saat menciptakan bola lampu.

Dengan santainya Edison berkata:

"Aku tidak gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak bekerja."

Bukan hanya Edison yang pernah merasakan kegagalan.

Banyak ilmuwan lain yang pernah merasakan kegagalan.

Bahkan nasib Edison lebih beruntung dibandingkan dengan sejumlah ilmuwan lain.

Penemu dua unsur radioaktif, yaitu radium dan polnium, Marie Curie (1867-1934), misalnya.

Marie mati akibat kegagalannya mendeteksi tidak mematikan dalam temuannya.

Eksperimen tidak pernah lepas dari kegagalan.

Aku mendukung ucapan seorang gelandang Timnas yang juga gelandang Mitra Kukar, A Busthomi.

Dalam sebuah pertandingan (aku lupa lawannya) di Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2013, Busthomi mengeksekusi tendangan bebas dengan kaki kiri.

Sepakannya langsung mengarah ke gawang, dan disambut sundulan oleh pemain Mitra Kukar lainnya. Gol.

Keesokan harinya, sepakan Busthomi menjadi bahan pembicaraan dengan asisten pelatih Arema, Joko Susilo.

Joko memuji tendangan kaki kiri Busthomi.

Padahal selama bergabung di Arema, Busthomi tidak pernah mengeksekusi tendangan bebas dengan kaki.

Di hadapan Joko, Busthomi mengaku sering latihan selama di bawah kepemimpinan Simon McMenemy.

Busthomi sering bereksperimen dengan tendangan kaki kiri.

Eksperimen ini tidak pernah berjalan selama Busthomi berada di Arema di bawah pimpinan Miroslav Janu.

Tidak semua orang mau menerima kegagalan.

Biasanya seseorang langsung membuat setiap menghadapi kegagalan.

Kegagalan dianggap sebagai akhir dari segalanya.

Mereka tidak pernah berusaha untuk mencoba lagi.

Mereka selalu berpikir bahwa tidak ada gunanya mencoba lagi, toh hasilnya juga sama-sama gagal.

Aku pun pernah merasakan kegagalan dan enggan mencoba lagi.

Aku tidak ingat sudah berapa banyak kegagalan yang pernah kulakukan dan enggan kucoba lagi.

Comments